Rabu 14 Jul 2021 18:26 WIB

Stok Vaksin Menipis, Kendari Setop Layanan Vaksinasi

15 Puskesmas di Kendari hanya melayani vaksinasi Covid-19 dosis kedua.

15 Puskesmas di Kendari hanya melayani vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
Foto: Republika/Abdan Syakura
15 Puskesmas di Kendari hanya melayani vaksinasi Covid-19 dosis kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa menghentikan sementara layanan penyuntikan vaksinasi COVID-19 dosis satu diakibatkan stok vaksin saat ini menipis. Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Rabu (14/7), mengatakan, saat ini stok vaksin yang ada hanya sekitar 14.000 dosis yang tersebar di 15 Puskesmas dan Dinas Kesehatan kota.

"Sebanyak 14.000 dosis tersebut kami alokasikan semuanya untuk dosis kedua," kata Raminingrum.

Baca Juga

Semua posko vaksinasi Dinas Kesehatan Kendaridi 15 Puskesmas milik pemerintah kota dan Dinas Kesehatan sendiri hanya melayani penyuntikan dosis kedua. Ia menyampaikan, pemberian vaksinasi dapat dilakukan kepada orang yang dalam keadaan darurat seperti hendak melakukan perjalanan ke luar daerah dan membutuhkan sertifikat vaksinasi.

"Dosis pertama betul-betul darurat, masyarakat yang membutuhkan sertifikat vaksin utamanya untuk keperluan perjalanan tapi dengan melampirkan tiket perjalanan," ujar dia.

Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa jika stok vaksin kembali tersedia ke depannya, maka pemberian vaksinasi kepada seluruh masyarakat khususnya dosis satu akan kembali dilakukan. Rahminingrum mengaku bahwa Wali Kota Kendari telah bersurat ke Gubernur Sulawesi Tenggara untuk permintaan stok vaksin ke pemerintah pusat.

Dengan kondisi ini, Rahminingrum berharap masyarakat tetap bersabar karena pihaknya akan memastikan semua warga di kota itu akan benar-benar mendapatkan vaksinasi secara gratis sebagai upaya meningkatkan imun tubuh dari pandemi COVID-19.

"Kondisi di Kota Kendari sekarang memprioritaskan untuk vaksinasi dosis kedua, tetapi begitu kami mendapatkan tambahan vaksin kami akan segera membuka seluas-luasnya vaksin seperti biasa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement