Rabu 14 Jul 2021 13:04 WIB

Potensi Kurban 2021 Menurun karena Resesi Berkepanjangan

Potensi ekonomi kurban Indonesia tahun 2021 ini sebesar Rp 18,2 triliun

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Petugas mendata hewan kurban
Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mendata hewan kurban

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan potensi ekonomi kurban Indonesia tahun 2021 ini sebesar Rp 18,2 triliun yang berasal dari 2,2 juta orang yang berkurban atau shahibul qurban. Peneliti IDEAS, Askar Muhammad mengatakan proyeksi ini turun dari tahun lalu yang diestimasikan mencapai Rp 20,5 triliun dari 2,3 juta orang pekurban.

"Meski tahun ini kembali tidak ada keberangkatan jama’ah haji ke tanah suci, namun kerasnya krisis dan pandemi yang berkepanjangan menyebabkan kami mengambil estimasi yang semakin konservatif," katanya dalam Laporan Potensi Kurban 2021, Rabu (14/7).

Meski kurban 2020 terjadi pada kejatuhan ekonomi besar -5,32 persen pada kuartal II 2020, namun ia didahului oleh pertumbuhan ekonomi tinggi, yaitu 5,02 persen, 4,97 persen dan 2,97 persen berturut-turut pada kuartal III dan IV 2019 serta kuartal I 2020. Sedangkan kurban 2021 didahului oleh resesi yang panjang, yaitu diawali -5,32 persen pada kuartal II-2020, diikuti kemudian dengan -3,49 persen, -2,19 persen dan -0,74 persen berturut-turut hingga kuartal I 2021.

Resesi panjang dalam setahun terakhir dipastikan membuat semakin banyak masyarakat yang jatuh ke kelas ekonomi yang lebih rendah. Sehingga menekan jumlah dan nilai kurban dari keluarga muslim. Dari 2,2 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi menjadi shahibul qurban ini, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,26 juta ekor, sedangkan sapi dan kerbau sekitar 414 ribu ekor.

Dengan asumsi berat kambing-domba antara 20-80 kg dengan berat karkas 42,5 persen serta berat sapi-kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 50 persen, maka potensi ekonomi kurban 2021 dari sekitar 1,7 juta hewan ternak ini setara dengan 105 ribu ton daging. Potensi kurban terbesar datang dari Pulau Jawa, terutama wilayah aglomerasi dengan mayoritas kelas menengah muslim dengan daya beli tinggi.

"Potensi kurban Pulau Jawa kami proyeksikan terdiri dari 315 ribu sapi-kerbau dan 895 ribu kambing-domba, senilai Rp 13,5 triliun, setara 80 ribu ton daging," katanya.

Potensi kurban terbesar datang dari Jabodetabek, yaitu 167 ribu sapi-kerbau dan 449 ribu kambing-domba, senilai Rp 7,1 triliun, setara 42 ribu ton daging. Potensi kurban terbesar lainnya datang dari Bandung Raya, Surabaya Raya, Yogyakarta Raya, Malang Raya dan Semarang Raya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement