Senin 12 Jul 2021 19:15 WIB

Inggris Kutuk Tindakan Rasial Usai Kekalahan di Euro 2020

Inggris mengutuk adanya pelecehan rasial pada pemain tim nasional mereka.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Reaksi kiper Jordan Pickford dari Inggris setelah kalah di final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di London, Inggris, Senin (12/7) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Laurence Griffiths
Reaksi kiper Jordan Pickford dari Inggris setelah kalah di final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di London, Inggris, Senin (12/7) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris harus puas menjadi runner up Euro 2020 usai dikalahkan Italia lewat adu penalti di Stadion Wembley, London, Senin (12/7) dini hari WIB. Skor akhir 1 (3) - (2) 1 berakhir atas kemenangan Italia.

Bukayo Saka bersama Marcus Rashford dan Jadon Sancho gagal mengeksekusi tendangan penalti. Sayangnya penggemar yang kecewa justru melampiaskannya melalui media sosial hingga bernada rasial.

Asosiasi Sepak Bola Inggris dan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson bereaksi cepat atas tindakan tidak terpuji ini. Inggris mengutuk adanya pelecehan rasial pada pemain tim nasional mereka.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel memastikan dukungannya agar polisi mengusut tuntas pihak-pihak yang bersalah. Sementara Menteri Kebudayaan Inggris, Oliver Downden menuntut perusahaan sosial media untuk bisa mengatasi kekacauan tersebut.

Arsenal sendiri telah buka suara untuk memberikan dukungan moril bagi Saka. Sayangnya kebanggaan Arsenal harus berubah menjadi kekecewaan setelah pemainnya menjadi sasaran penggemar.

"Bukayo telah bersama kami sejak dia berusia tujuh tahun dan klub sangat bangga melihatnya mewakili Inggris di turnamen," tulis pernyataan Arsenal seperti dilansir dari laman Independent.

"Tadi malam kami menyaksikan kepemimpinan dan karakter yang selalui kami cintai di Bukayo. Namun perasaan bangga ini berubah dengan cepat menjadi kesedihan atas komentar rasis yang diberikan pada pemain muda kami," tulis pernyataan Arsenal.

Arsenal mengutuk aksi rasial pada pemain kulit hitam. Arsenal pun menuntut platform media sosial dan pihak berwenang bertindak tegas untuk memastikan pemainnya tidak lagi mendapat perlakuan yang sama.

Arsenal pun melakukan penelusuran secara internal untuk memastikan pemainnya didukung dengan cara yang baik. Sehingga dengan adanya masalah ini, Arsenal meminta Saka tetap semangat.

"Pesan kami pada Bukayo adalah angkat kepalamu, kami sangat bangga dan kami tidak sabar menyambutmu kembali ke Arsenal," tutup pernyataan Arsenal.

Di sis ilain, FA turut mengeluarkan pernyataan menyusul tindakan rasial yang dialami pemainnya sendiri. FA mengaku tidak terima atas pelakuan tersebut dan mendesak hubungan seberat-beratnya bagi pihak yang seharusnya bertanggung jawab.

"Kami akan terus melakukan segala cara agar menghilangkan diskriminasi dari pertandingan sepak bola. Pemerintah harus bertindak cepat dan membawa undang-undang yang sesuai dengan penyalahgunaan ini," tulis FA.

Downden pun turut kecewa dengan apa yang dialami oleh Saka. Menurutnya, perlu ada rancangan undang undang mendapat hukuman yang setimpal bagi para pelaku.

"Saya berbagi kemarahan atas pelefcehan rasial mengerikan terhadap pemain heroik kami," tulis salath satu twwit tersebut.

Dowden turut mendesak perusahaan media sosial untuk mematuhi dan mengatasi permasalahan yang sudah berakar di Inggris. Karena ini bukan kali pertama pemain berkulit hitam mendapaatkan pesan rasial.

"Perusahaan media sosial perlu meningkatkan permainan mereka dalam mengataknya. Jika mereka gagal, RMU keamanan online yang baru akan melakukan denda hingga 10 persen," kata Dawden.

Perdana Inggris pun masih tidak percaya dengan kekalahan malam itu. Boris mengakui tim Inggris ini layak dipuji sebagai pahlawan, bukan dilecehkan secara negeri di media sosial.

"TIm Inggris ini layak dipuji sebagai pahlawan. Bukan yang dilecehkan di media sosial. Mereka yang bertanggung jawab seharusnya malu pada diri mereka sendiri," kata Johnson

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement