Senin 12 Jul 2021 08:27 WIB

FA Kecam Pelecehan Online Terhadap Pemain Inggris

Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal mengeksekusi tendangan penalti.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Suporter Inggris bereaksi atas kekalahan Inggris pada Final Euro 2020 di Trafalgar square di London, Inggris, Senin (12/7) dini hari WIB. Italia menang 3-2 dalam adu penalti setelah pertandingan berakhir 1-1 di waktu normal.
Foto: EPA-EFE/JOSHUA BRAT
Suporter Inggris bereaksi atas kekalahan Inggris pada Final Euro 2020 di Trafalgar square di London, Inggris, Senin (12/7) dini hari WIB. Italia menang 3-2 dalam adu penalti setelah pertandingan berakhir 1-1 di waktu normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah merilis pernyataan yang mengutuk pelecehan rasis online terhadap pemain menyusul kekalahan adu penalti Inggris dari Italia di final Euro 2020, Senin (12/7) dini hari WIB. Kedua tim bermain imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu dan Italia memenangkan adu penalti 3-2.

Para pemain Inggris Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, yang semuanya berkulit hitam, gagal mencetak gol dari tendangan penalti.

"FA sangat mengutuk segala bentuk diskriminasi dan terkejut dengan rasisme online yang ditujukan pada beberapa pemain Inggris kami di media sosial," kata pernyataan itu dikutip dari The West, Senin (12/7). "Kami tidak dapat menjelaskan bahwa siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak diterima untuk mengikuti tim."

FA akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mendukung para pemain yang terkena dampak sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement