Senin 12 Jul 2021 06:47 WIB

Wanita di Belgia Tertular Dua Varian Covid-19 Sekaligus

Sangat jarang, infeksi ganda serupa kemungkinan bisa terjadi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Joko Sadewo
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Seorang wanita Belgia berusia 90 tahun yang meninggal karena Covid-19 pada Maret lalu, telah tertular dua varian virus Covid-19, secara bersamaan. Media Belgia pada Ahad (11/7) melaporkan, hal ini diyakini sebagai kasus pertama yang terdokumentasi dari varian virus korona.

Kasus yang dibahas pada Kongres Eropa tentang Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular (ECCMID) menunjukkan bahwa, ada kemungkinan untuk tertular dua varian Covid-19 secara bersamaan. Wanita itu tertular varian Alpha dan Beta yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan. Dokter yang merawat wanita itu mengatakan, dia kemungkinan tertular dari dua orang yang berbeda.

Penyiar publik berbahasa Belanda VRT Belgia melaporkan, wanita itu dirawat di sebuah rumah sakit di Aalst dekat Brussels, dan belum divaksinasi. Belgia, menghadapi masalah pengiriman vaksin pada awal 2021sehingga program vaksinasi berjalam lambat.

Dalam diskusi ECCMID mengatakan, para dokter meyakini bahwa kasus yang dialami wanita itu adalah kasus pertama yang terdokumentasi. Meskipun sangat jarang, infeksi ganda serupa kemungkinan bisa terjadi.

"Kedua varian itu beredar (pada bulan Maret) di Belgia," kata ahli biologi molekuler, Anne Vankeerberghen dari rumah sakit OLV di Aalst di situs web VRT. "Oleh karena itu, kemungkinan besar wanita ini terinfeksi oleh dua orang yang berbeda dengan dua varian virus. Sayangnya, kami tidak tahu bagaimana infeksi ini terjadi," katanya.

Komisi Eropa telah memperingatkan bahwa, mereka memperkirakan varian Delta akan menjadi dominan di Eropa pada musim panas ini. Hal tersebut berdasarkan perkiraan dari badan pencegahan penyakit Uni Eropa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement