Sabtu 10 Jul 2021 07:47 WIB

Kalsel Tunda Pembukaan Sekolah Akibat Covid-19 Melonjak

Ada sembilan kabupaten zona oranye dan 4 wilayah zona kuning Covid-19 di Kalsel.

Seorang pasien positif yang telah sembuh dari COVID-19 menunjukkan surat keterangan pemeriksaan COVID-19 di RSUD Anshari Shaleh Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (25/6/2020). Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melepas kepulangan 45 pasien positif COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sampai tanggal 24 Juni 2020 tingkat kesembuhan di kalsel mencapai 16,5 persen atau 457 orang dari kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.775 orang. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/NZ
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Seorang pasien positif yang telah sembuh dari COVID-19 menunjukkan surat keterangan pemeriksaan COVID-19 di RSUD Anshari Shaleh Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (25/6/2020). Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melepas kepulangan 45 pasien positif COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sampai tanggal 24 Juni 2020 tingkat kesembuhan di kalsel mencapai 16,5 persen atau 457 orang dari kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.775 orang. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/NZ

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN--Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal mengisyaratkan penundaan rencana pembelajaran tatap muka di sekolah seiring melonjaknya kasus harian Covid-19. "Jika penambahan kasus terus meningkat secara eksponensial maka pembelajaran tatap muka kita tunda dulu sampai melandai," tutur dia di Banjarmasin, Jumat (9/7).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel pada Jumat, ada penambahan 200 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Yakni, 125 orang dalam perawatan dan 4 orang meninggal dunia. Angka ini menjadi rekor tertinggi sepanjang 2021 untuk kasus harian.

Lonjakan kasus harian terjadi signifikan dalam tiga hari terakhir sejak Rabu (7/7) yaitu 111 orang terkonfirmasi positif dan 4 meninggal dunia. Kemudian Kamis (8/7) bertambah lagi sebanyak 144 orang dengan kematian 4 orang. Sedangkan untuk kesembuhan jumlahnya selalu lebih sedikit dibandingkan pasien baru yang sakit atau terkonfirmasi positif.

Safrizal mengungkapkan Satgas Covid-19 terus melakukan asesmen ke sekolah-sekolah terkait kesiapan penerapan protokol kesehatan sembari memonitor perkembangan zonasi dan penambahan kasus harian. Untuk situasi terkini, ada sembilan kabupaten zona oranye dan 4 wilayah zona kuning Covid-19 dari 13 daerah di Kalimantan Selatan.

Safrizal menyebut kegiatan masyarakat wajib mematuhi peraturan PPKM Mikro yang diterapkan. Diantaranya pembatasan kapasitas maksimal 50 persen untuk kegiatan publik termasuk bekerja dari rumah untuk perkantoran yang juga wajib dipatuhi.

"Saya minta Kapolda untuk memerintahkan jajarannya menegakkan prokes ini. Kalau ada yang melanggar, berikan sanksi tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Situasi kasus lagi melonjak, semua wajib disiplin untuk menekan penambahan penularan Covid-19," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement