Senin 05 Jul 2021 18:02 WIB

Persiapan RS Lapangan Tembak Surabaya Dikebut

Rumah Sakit Lapangan Tembak itu cukup layak digunakan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Persiapan RS Lapangan Tembak Surabaya Dikebut (ilustrasi).
Foto: AP/Kalandra
Persiapan RS Lapangan Tembak Surabaya Dikebut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau persiapan pendirian rumah sakit daruray di Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, Senin (5/7). Risma memastikan, pihaknya bakal mengirimkan berbagai fasilitas penunjang rumah sakit darurat. Di antaranya 250 tempat tidur dan 50 velbed.

Risma bersyukur Surabaya bakal menambah tempat perawatan pasien Covid-19, terutama yang memiliki gejala. Namun demikian, ia tetap berharap Rumah Sakit Lapangan Tembak itu tidak sampai dipakai. Hal itu bisa terwujud jika kasus Covid-19 di Surabaya terus melandai.

“Mudah-mudahan gak kepakai,” kata Risma. Risma menyatakan, Rumah Sakit Lapangan Tembak itu cukup layak digunakan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 bergejala. Apalagi karena lokasinya yang jauh dari pusat kota, sehingga tidak akan mendapat penolakan dari masyarakat.

“Menurut saya ini yang paling relevan karena kalau di tengah kota, kadang warga juga menolak. Nah, kalau di sini kan jauh dari mana-mana dan jauh dari perumahan warga,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, Rumah Sakit Lapangan Tembak itu terus dipersiapkan hingga saat ini. Beberapa perbaikan pun terus dikebut, termasuk penutupan atau sekat-sekatnya. Ia berharap ketika ada pasien Covid-19 masuk, sudah bisa nyaman untuk ditinggali. “Sekarang sudah sekitar 90 persen persiapannya, dan terus kami kebut,” kata Eri.

Eri memastikan, bantuan dari Kemensos, termasuk 250 bed dan 50 velbed akan langsung dipasang di Rumah Sakit Lapangan Tembak. Namun, ia ingin IGD dan beberapa ruangan bisa segera difungsikan terlebih dahulu, kemudian ruangan lainnya akan menyusul.

“Sudah banyak yang menyampaikan untuk masuk ke situ, banyak antre. Bahkan, di Hotel Asrama Haji itu sudah ada 700 yang antre. Kalau nanti sudah dibuka, maka kami ambil yang parah dulu, kalau OTG di Asrama haji dan di rumah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement