Kamis 01 Jul 2021 20:44 WIB

Dalam Satu Bulan, Tujuh Puskesmas di Cianjur Setop Layanan

Sebagian besar tenaga medis puskesmas terpapar virus Covid-19.

Dalam Satu Bulan, Tujuh Puskesmas di Cianjur Setop Layanan. Ilustrasi layanan puskesmas.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Dalam Satu Bulan, Tujuh Puskesmas di Cianjur Setop Layanan. Ilustrasi layanan puskesmas.

IHRAM.CO.ID, CIANJUR -- Satgas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat selama satu bulan terakhir, tujuh puskesmas di wilayah tersebut terpaksa menghentikan seluruh kegiatan dan pelayanan. Pelayanan dihentikan karena sebagian besar tenaga medisnya terpapar virus Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.

"Pekan ini, empat di antaranya sudah kembali beroperasi normal," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, Kamis (1/7).

Baca Juga

Ia menjelaskan untuk tiga puskesmas lainnya, yakni Cilaku, Ciranjang, dan Puskesmas Sukaluyu belum beroperasi karena puluhan tenaga medis, karyawan dan keluarganya masih menjalani isolasi mandiri di rumah dan vila khusus. Sebagian besar baru menjalani isolasi selama beberapa hari, dibawah pengawasan gugus tugas kecamatan dan tenaga medis dari puskesmas terdekat.

Sedangkan yang menjalani isolasi di Vila Ciherang dan BLPP Cimacan mendapat pengawasan dari satgas dan tenaga medis RSUD Cimacan. Hingga awal bulan, tingkat penularan Covid-19 masih cukup tinggi sehingga ruang isolasi terpaksa ditambah di sejumlah tempat agar pasien dengan gejala berat dapat menjalani isolasi secara maksimal.

"Kondisi mereka yang menjalani isolasi sudah berangsur membaik. Tercatat hingga saat ini, pasien positif Covid-19 yang masih menjalani isolasi 1.140 orang, tersebar mulai dari mandiri, rumah sakit dan tempat khusus," katanya. 

Ia menambahkan, selama pandemi hingga saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 7.606 orang dan pasien yang sembuh tercatat 6.111 kasus. Sedangkan pasien meninggal dunia sebanyak 185 orang.

Terkait penuhnya ruang isolasi terpusat, meski telah ditambah puluhan ruangan, ia mengimbau warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang, dapat menjalani secara mandiri atau di ruang isolasi yang terdapat di desa masing-masing. "Untuk pelayanan tetap sama dengan yang diberikan di tempat isolasi di rumah sakit dan vila khusus sehingga mereka yang terpapar tanpa gejala dapat menjalani isolasi di ruang isolasi desa agar kesulitan ruangan dapat diatasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement