Senin 28 Jun 2021 22:00 WIB

883 Orang Tewas Sejak Kudeta Militer Myanmar

Kelompok masyarakat sipil melaporkan pasukan junta menangkap seorang reporter

Red: Nur Aini
Kelompok masyarakat sipil mencatat pasukan junta menewaskan 883 orang sejak kudeta militer di Myanmar.
Kelompok masyarakat sipil mencatat pasukan junta menewaskan 883 orang sejak kudeta militer di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kelompok masyarakat sipil mencatat pasukan junta menewaskan 883 orang sejak kudeta militer di Myanmar.

Berdasarkan data Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP), Senin dini hari (28/6), ada penambahan dua korban asal Sagaing yang tewas pada Sabtu dan didokumentasikan Ahad. Data AAPP menunjukkan 5.183 orang masih berada dalam tahanan hingga 27 Juni, dengan 221 orang di antaranya dijatuhi hukuman.

Baca Juga

AAPP melaporkan pasukan junta menangkap warga sipil bernama Zaw Htet dan ayahnya di Kotapraja Kale, Sagaing, pada 25 Juni. Keesokan harinya, Sabtu, keluarga Zaw Htet diberitahu bahwa dia meninggal karena Covid-19. Namun, menurut temannya, Zaw Htet dalam keadaan sehat dan tewas karena disiksa.

AAPP sekaligus mengungkapkan seorang insinyur dan anaknya, San Lwin dan Linn Latt Aung, ditangkap serta dipukuli karena informasi palsu bahwa mereka membawa bahan peledak, 25 Juni.

Menurut AAPP, pasukan juta juga menangkap Saw Pyae Chan Thar, seorang reporter dari Sagaing City pada Sabtu malam. Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/883-orang-tewas-sejak-kudeta-militer-myanmar/2287280
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement