Senin 28 Jun 2021 16:48 WIB

RS Darurat di Banyumas Mulai Terisi Pasien Covid 19

RS Darurat menempati gedung Hotel Rosenda di Baturraden.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 melakukan aktivitas di rumah karantina Hotel Rosenda, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (22/6/2021). Satgas COVID-19 Kabupaten Banyumas berencana akan menambah rumah karantina karena dua rumah karantina yang ada sudan terisi penuh, serta menambah jumlah tempat tidur pasien COVID-19 menjadi 1000 guna mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 melakukan aktivitas di rumah karantina Hotel Rosenda, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (22/6/2021). Satgas COVID-19 Kabupaten Banyumas berencana akan menambah rumah karantina karena dua rumah karantina yang ada sudan terisi penuh, serta menambah jumlah tempat tidur pasien COVID-19 menjadi 1000 guna mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Rumah Sakit Darurat Covid-19 Kabupaten Banyumas yang menempati gedung Hotel Rosenda di Baturraden Kabupaten Banyumas, mulai terisi pasien. Sampai hari ini, sudah ada 12 pasien yang masuk dan mendapat perawatan di RS darurat.

Rumah Sakit Darurat di Hotel Rosenda Baturraden, mulai dioperasikan Jumat (25/6). Bupati Banyumas, Achmad Husein, Senin (28/6) menyebutkan, meski berstatus rumah sakit darurat, namun fasilitas yang tersedia sudah cukup memadai.

Baca Juga

''Di RS ini sudah ada sudah ada seorang dokter spesialis paru dan empat dokter lain yang bertugas. Mereka diambilkan dari RSUD Banyumas dan RSUD Ajibarang,'' jelasnya.

Untuk perawat, sudah ada 12 orang yang bertugas. Bupati menyebutkan, saat ini sudah tersedia 30 tempat tidur sesuai standar rawat pasien. Namun ke depan bila kasus Covid 19 di Banyumas terus mengalami lonjakan, pihaknya akan terus menambah jumlah tempat tidur di RS darurat tersebut hingga bisa menampung 330 pasien.

Dia menyebutkan, sebagai rumah sakit darurat, maka RS tersebut hanya untuk merawat pasien dengan gejala ringan hingga sedang. Sedangkan pasien yang memiliki gejala berat, tetap harus dirawat yang lebih lengkap sarana layanan perawatannya.

Husein menyatakan, kapasitas tempat tidur di rumah sakit pemerintah di Banyumas, juga akan terus ditambah. Seperti di RSUD Margono Soekarjo, saat ini sudah ditambah hingga bisa merawat 56 pasien dengan gejala berat. Demikian juga RSUD Banyumas sudah ditambah juga sehingga bisa melayani 19 pasien.

''Dengan pengoperasian rumah sakit darurat ini, kita upayakan tingkat okupansi tempat tidur rumah sakit di Banyumas bisa dijaga tidak melebihi 80 persen,'' katanya.

Saat ini, jumlah pasien Covid 19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit di Banyumas, terus mengalami peningkatan. Data terakhir, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah mencapai 86,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement