Senin 28 Jun 2021 01:13 WIB

Positif Covid-19 di Bantul Bertambah 432 Orang

Total kasus di Bantul per 27 Juni 2021 menjadi 19.876 orang.

Petugas medis memasukan sampel lendir tes usap PCR. Ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas medis memasukan sampel lendir tes usap PCR. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah 432 orang, sehingga total kasus per 27 Juni 2021 menjadi 19.876 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, Ahad (27/6), tambahan kasus baru tersebut, dari Kecamatan Bantul 56 orang, Jetis 55 orang, Sewon juga 55 orang, kemudian Kasihan 50 orang, dan Pandak 46 orang, serta Banguntapan 42 orang.Selanjutnya Imogiri 25 orang,Piyungan 21 orang, Bambanglipuro 15 orang, Sanden 14 orang, Kretek 14 orang, serta dari Sedayu 10 orang, Dlingo sembilan orang, Pleret tujuh orang, sisanya dari Pundong lima orang, Srandakan empat orang dan Pajangan empat orang.

Pada periode yang sama terdapat pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 107 orang, yakni dari Sanden 27 orang, Sewon 19 orang, Kretek 15 orang, dan Banguntapan 13 orang, serta Dlingo tujuh orang, dan Sedayu juga tujuh orang.

Sisanya dari Imogiri enam orang, Pandak lima orang, Bantul tiga orang, Jetis dua orang, dan Kasihan dua orang, serta Piyungan satu orang. Dengan demikian total kasus pulih dari Covid-19 di Bantul secara akumulasi berjumlah 15.177 orang.

Untuk kasus konfirmasi Covid-19 yang meninggal pada 27 Juni 2021 bertambah delapan orang, yakni dari Jetis dua orang, sisanya masing-masing satu orang dari Pundong, Pandak, Bantul, Banguntapan, Pleret, dan Sewon, sehingga total kasus kematian di Bantul menjadi 462 orang.

Dengan perkembangan kasus harian tersebut, maka data pasien Covid-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi dan perawatan dokter di beberapa rumah sakit rujukan per Ahad (27/6) sebanyak 4.237 orang.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan kembali agar masyarakat menjadi subjek dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena hal itu menjadi kunci melindungi diri, keluarga, dan orang-orang sekitar.

"Mari bersama kita putus rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement