Jumat 25 Jun 2021 16:58 WIB

Pemakaian Naik Tiga Kali Lipat, Oksigen di DIY Masih Cukup

Pasokan oksigen tidak berkurang, namun karena kebutuhan meningkat stok menipis

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja mengambil tabung oksigen ukuran satu kubik di Abadi Oxygen, Yogyakarta, Selasa (22/6). Sejak sepekan terakhir pengisian ulang tabung oksigen naik hampir 70 persen. Hal ini imbas melonjaknya kasus Covid-19 serta berkurangnya pasokan tabung dari produsen. Jika pada hari biasa menghabiskan tujuh tabung, sekarang 13 tabung habis dalam sehari.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pekerja mengambil tabung oksigen ukuran satu kubik di Abadi Oxygen, Yogyakarta, Selasa (22/6). Sejak sepekan terakhir pengisian ulang tabung oksigen naik hampir 70 persen. Hal ini imbas melonjaknya kasus Covid-19 serta berkurangnya pasokan tabung dari produsen. Jika pada hari biasa menghabiskan tujuh tabung, sekarang 13 tabung habis dalam sehari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut pemakaian oksigen untuk penanganan Covid-19 meningkat hingga tiga kali lipat menyusul lonjakan kasus positif yang terjadi dua pekan ini. Namun, ketersediaan oksigen dinilai masih mencukupi."Insya Allah cukup," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie kepada wartawan, Jumat (25/6).

Pembayun menuturkan, pasokan oksigen dari distributor tidak berkurang. Namun, karena kebutuhan bertambah memang menyebabkan stok oksigen semakin menipis.

"Oksigen (untuk DIY) mayoritas memang kebutuhan dipasok PT Samator. Samator juga tidak kurang-kurang dan sesuai jadwal (dalam memasok oksigen)," ujar Pembayun.  

Untuk menjaga kebutuhan oksigen terutama di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, distribusi didahulukan untuk rumah sakit yang ketersediaan oksigennya sedikit. Bahkan, kata Pembayun, rumah sakit juga membeli oksigen sendiri agar tidak ada kekurangan.

"Teman-teman rumah sakit menyampaikan, mereka harus membeli tabung lagi. Misalnya sudah diberi oksigennya, tapi karena pemakaian tinggi mereka cari tabung dan bisa teratasi," jelasnya.

Pihaknya juga meminta agar distributor menambah pasokan oksigen untuk DIY. Setidaknya, DIY meminta distribusi oksigen sebesar 80 persen mengingat lonjakan kasus yang masih terus terjadi, bahkan pada 24 Juni kemarin dilaporkan kasus baru yang hampir menembus 800 kasus.

"Kita semua berupaya untuk mencukupi kebutuhan itu, mudah-mudahan dan kami sudah berkomitmen kebutuhan oksigen DIY bisa tercukupi," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, ketersediaan oksigen untuk penanganan Covid-19 sudah semakin menipis. Ketersediaan oksigen yang semakin menipis ini, katanya, juga terjadi di provinsi lainnya selain DIY.

Pasalnya, kebutuhan oksigen meningkat karena lonjakan kasus yang terus terjadi, termasuk di DIY. Sementara, pasokan oksigen masih belum meningkat.

"Informasi dari beberapa rumah sakit yang ada, ketersediaan oksigen semakin menipis dan ini kasus ini terjadi bukan hanya di DIY, tapi juga di seluruh Indonesia," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (24/6).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement