Jumat 25 Jun 2021 16:44 WIB

93 Persen Lulusan Masuk PT, SMA Pradita Raih Rekor MURI

SMA Pradita Dirgantara didirikan atas prakarsa Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
SMA Pradita Dirgantara. SMA Pradita Dirgantara mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sebagai sekolah yang lulusan perdananya terbanyak masuk ke perguruan tinggi (PT).
Foto: Dokumen.
SMA Pradita Dirgantara. SMA Pradita Dirgantara mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sebagai sekolah yang lulusan perdananya terbanyak masuk ke perguruan tinggi (PT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SMA Pradita Dirgantara mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sebagai sekolah yang lulusan perdananya terbanyak masuk ke perguruan tinggi (PT). Founder of Muri, Jaya Suprana secara daring mengukuhkan SMA Pradita Dirgantara sebagai peraih rekor tersebut.

"Pada lulusan angkatan pertamanya 2021, para siswa berhasil diterima di perguruan tinggi baik domestik maupun mancanegara dengan persentase lebih dari 93 persen," kata Jaya, saat mengukuhkan SMA Pradita Dirgantara sebagai penerima rekor Muri, Jumat (25/6).

SMA Pradita Dirgantara adalah sekolah yang diprakarsai oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Jaya mengatakan, sebagai sekolah yang memiliki karakter kedirgantaraan, SMA Pradita Dirgantara tetap menjaga nilai-nilai budaya bangsa serta berorientasi pada olimpiade nasional maupun internasional.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan kepada para lulusan, memasuki perguruan tinggi bukanlah akhir dari perjalanan melainkan gerbang kepada kehidupan baru. Para lulusan harus mempersiapkan diri untuk terjun di tengah masyarakat.

"Rintangan akan semakin berat. Anak-anakku akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Tidak hanya untuk mencapai prestasi akademik tetapi juga membangun kemampuan untuk bekerjasama, kemampuan untuk mengembangkan jaringan, globalisasi dan kemajuan teknologi informasi menjadikan kompetisi dan persaingan tidak lagi berskala nasional," kata Hadi.

Ia mengatakan, pandemi yang sedang terjadi dan kemajuan teknologi mengubah banyak tatanan di dalam masyarakat dan dunia internasional. Sebagian orang telah mampu menangkap peluang dan meraih keberhasilan di tengah berbagai keterbatasan.

Menurutnya, faktor utama meraih kemajuan adalah sumber daya manusia yang unggul. "Kekuatan karakter, kemampuan intelektual, kehebatan dalam bekerjasama dan membangun jaringan serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia yang luhur," kata dia lagi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement