Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hilma Fuadiyah

Harta Sangat Menggiurkan di masa sulit saat pandemi?

Olahraga | Wednesday, 23 Jun 2021, 22:25 WIB
sumber: https://unsplash.com/photos/K0E6E0a0R3A

Tanpa adanya uang memang sangat membingungkan. Apalagi seperti saat ini. Pandemi covid yang hingga kini masih terus berlanjut menjadi sebab dari gejolaknya perekonomian. Mulai dari kasus PHK, merosotnya ekonomi, lockdown, dan sebagainya. Hal tersebut menjadikan banyak orang untuk berlomba lomba mencari keuntungan, mencari harta. Islam juga tidak melarang umatnya untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya asalkan hartanya diperoleh dan diperuntukkan pada hal yang tidak bertentangan dengan syariat islam.

Dalam islam harta bukanlah tujuan. Untuk mewujudkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat salah satu yang harus dijaga yaitu harta. Harta merupakan sesuatu yang diinginkan manusia berdasarkan tabiatnya, baik manusia itu akan memberikannya atau menyimpannya. Menurut ulama hanafiyah, harta hanyalah sesuatu yang berwujud. Sedangkan menurut jumhur ulama, harta tidak saja bersifat materi melainkan juga termasuk manfaat dari suatu benda.

Dalam sistem ekonomi islam, harta merupakan modal atau faktor produksi penting tetapi bukan yang terpenting. Harta memiliki fungsi yang terus dimanfaatkan oleh manusia, sehingga kecenderungan manusia untuk terus menguasai dan memiliki harta tidak pernah surut. Maka dari itu, syariat memberikan batasan fungsi dan peran harta diantaranya untuk mendukung kegiatan ibadah, meningkatkan keimanan, untuk keberlangsungan hidup, dan menyelaraskan hidup dunia dan akhirat.

Ajaran islam memberikan kebebasan untuk memiliki harta, namu dengan memperhatikan keseimbangan. Hal yang perlu selalu kita ingat yaitu harta bukanlah milik kita, bukan milik manusia. Pemilik harta secara mutlak yaitu Allah SWT. Maka Allah berfirman:

وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ

“Dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu..”

Dimasa pandemi ini semua orang bekerja keras mencari pemasukan demi kehidupan esok hari, tetapi yang jangan sampai terlupakan yaitu berbagi. Mengapa harus berbagi?. Saat pandemi seperti ini, perekonomian menurun berdampak pada pendapatan masyarakat dan akhirnya berpengaruh ke konsumsi masyarakat. Selanjutnya berpengaruh ke kesehatan masyarakat. Karena kesehatan menurun, maka imun tubuh menurun dan rentan terhadap penyakit. Rentan terhadap penyakit dan virus akan berdampak pada lingkungan kita secara luas. Pada akhirnya hal tersebut akan menjadi pengaruh kembali ke perekonomian. Oleh Karena itu, kita bisa berperan aktif untuk ikut memotong siklus tersebut dengan berbagi kepada yang membutuhkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image