Kamis 24 Jun 2021 23:51 WIB

Pintu Gerbang BIM Kini Gunakan Layanan Nontunai

Program ini untuk mendukung pemerintah memasifkan penggunaan uang digital.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana sepi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
Foto: Humas BIM
Suasana sepi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Angkasa Pura II cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) resmi menggunakan layanan nontunai di pintu gerbang masuk bandara. EGM PT AP II Cabang BIM, Yos Suwagiono, mengatakan program ini untuk mendukung pemerintah dalam memasifkan penggunaan uang digital. "Sudah ada empat bank yang gabung dalam program ini. Ada Bank BRI, BNI, Mandiri dan Bank Nagari," kata Yos, Kamis (24), melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Yos menyebut keempat bank yang ikut berperan ini diketahui sudah cukup dekat dengan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu ribet dalam mengakses uang digital.

Baca Juga

Ia mengatakan masyarakat yang akan ke Bandara, diharapkan sudah memiliki Kartu Brizzi, Tap Cash, atau E-Money serta aplikasi QRis untuk mempermudah akses keluar masuk Bandara. Dengan sistem pembayaran non tunai ini, PT AP II berharap masyarakat akan mulai membiasakan diri untuk menggunakan layanan non tunai.

Sebelumnya diberitakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Barat membantu memfasilitasi penerapan transaksi parkir non-tunai di BIM. Kepala BI Sumbar Wahyu Purnama mengatakan, penerapan parkir non-tunai ini bertujuan memacu implementasi keuangan digital di Sumbar. "Implementasi digitalisasi pada setiap project pembangunan menjadi strong point dari perkembangan Ekonomi Keuangan Digital di Sumatera Barat," kata Wahyu, beberapa waktu lalu.

Ia berharap ke depannya transaksi non-tunai dapat diimplementasikan pada seluruh proses bisnis di Bandara Internasional Minangkabau. Supaya dapat mendukung peningkatan ekonomi digital di Sumatera Barat khususnya pada lingkungan transportasi udara.

"Kita telah bersama-sama mengetahui bahwa beberapa transaksi di BIM belum sepenuhnya non-tunai. Pembayaran parkir, gate pass, berbelanja di toko yang berada di BIM pun belum seluruhnya dapat menerima transaksi non-tunai," ujar Wahyu.

Bank Indonesia berharap rencana implementasi non-tunai pada seluruh layanan bisnis di BIM dapat berjalan dengan baik. Agar mereka dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi serta kualitas layanan BIM, serta peningkatan bisnis BIM sendiri.

Untuk tarif parkir di BIM, kendaraan kecil Rp 4.000 untuk satu jam pertama dan Rp 2.000 jam berikutnya. Bus, truk dan sejenisnya Rp 10 ribu untuk satu jam pertama, dan Rp 1.000 jam berikutnya. Sepeda motor Rp 1.000 untuk satu jam pertama, dan Rp 500 untuk jam berikutnya. Parkir inap Rp 20 ribu untuk enam jam pertama, Rp 2.000 jam berikutnya. Untuk kehilangan karcis parkir atau karcis inap dikenakan Rp 100 ribu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement