Kamis 24 Jun 2021 21:46 WIB

Dengan Kruw-Cil, UMKM Indramayu Makin Berkembang

Toenah pun berpikir keras untuk membuat usahanya lebih berkembang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah pelaku UMKM menerima melakukan akad kredit untuk menerima program Kruw-Cil.
Foto: Diskominfo Kabupaten Indramayu
Sejumlah pelaku UMKM menerima melakukan akad kredit untuk menerima program Kruw-Cil.

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Kekurangan modal kerap menjadi kendala para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mengembangkan sayap. Pengajuan kredit ke bank, hanya menjadi impian yang terpendam akibat adanya syarat jaminan (agunan).

Kondisi seperti itu pernah dialami Toenah (38). Pemilik warung bakso sekaligus counter pulsa ‘Menik Cell’ di Desa Pagirikan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu itu, merasakan usahanya seperti jalan di tempat akibat keterbatasan modal.

Toenah menjalankan usahanya sejak awal 2020 lalu. Omset dari gabungan usahanya, baik bakso maupun counter pulsa, rata-rata hanya di kisaran Rp 350 ribu per hari. Meski bakso yang dijualnya memiliki rasa yang maknyus, namun belum cukup untuk menarik lebih banyak pembeli.

Toenah pun berpikir keras untuk membuat usahanya lebih berkembang. Salah satu idenya, yakni dengan menyediakan layanan WiFi kepada para pelanggannya. Namun, pemasangan WiFi membutuhkan biaya. Ide itupun terpaksa dipendamnya karena keterbatasan modal.

Harapan Toenah untuk mewujudkan idenya itu terwujud saat mendengar adanya program Kredit Usaha Warung Kecil (Kruw-Cil). Program tersebut diluncurkan Bupati Indramayu, Nina Agustina bersama Wakil Bupati, Lucky Hakim, di Pendopo Indramayu, Selasa, 9 Maret 2021 yang lalu.

Kruw-Cil merupakan program pemberian kredit atau bantuan usaha kepada warung kecil dan pelaku UMKM. Program tersebut dimaksudkan untuk mendorong perekonomian masyarakat kecil yang memiliki usaha agar lebih berkembang.

Dalam program itu, Pemerintah Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Bank Jabar Banten (bjb) maupun Perumda BPR Karya Remaja. Adapun besarannya, mulai Rp 500 ribu sampai Rp 5 juta. Para penerima program, bisa memperoleh pinjaman tanpa jaminan.

Toenah pun segera mendaftarkan diri. Masih di bulan yang sama setelah program itu diluncurkan, dia memperoleh pinjaman kredit sebesar Rp 5 juta. Cicilan yang harus dibayarnya adalah Rp 550 ribu per bulan selama sepuluh bulan. Pencairan kreditnya dilakukan melalui BPR Karya Remaja.

‘’Uang itu saya pakai untuk menambah modal, salah satunya memasang WiFi,’’ kata Toenah kepada Republika, Kamis (24/6).

Setelah menyediakan layanan WiFi, usaha Toenah semakin berkembang. Masyarakat yang membutuhkan layanan internet, bisa datang ke warungnya. Tarif yang dipatoknya untuk layanan WiFi pun terbilang murah, hanya Rp 1.000 per dua jam.

Tak hanya sekedar menerima layanan internet murah, banyak pula warga yang akhirnya ber-WiFi sambil makan bakso. Alhasil, bakso Toenah semakin laris. ‘’Omset saya meningkat jadi sekitar Rp 550 ribu per hari,’’ tutur ibu tiga anak tersebut.

Hal serupa dialami Kasbi (40), seorang pemilik usaha percetakan di Desa/Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu. Usaha pembuatan undangan dan baligho yang dijalaninya sejak 2010 juga sering terkendala akibat kurangnya modal.

‘’Selama ini susah mengajukan pinjaman karena harus pakai jaminan. Tapi saya tidak punya,’’ kata Kasbi.

Kasbi pun selama ini menggantungkan pemenuhan modalnya dari utang kepada tetangganya. Dia mencontohkan, seringkali konsumen yang memesan undangan, tidak memberikan uang muka yang besar. Karena itu, untuk memenuhi pesanan tersebut, dia terpaksa berutang kepada tetangganya. Pembayaran utang dilakukan dengan sistem bagi hasil.

Kasbi lantas mendaftarkan diri untuk memperoleh program Kruw-Cil sebesar Rp 5 juta. Pengajuan kreditnya cair pada pertengahan Juni ini melalui Bank bjb. ‘’Pas saya dapat Kruw-Cil, pas sekali ada pesanan undangan. Alhamdulillah, saya tidak perlu lagi utang ke tetangga,’’ tutur Kasbi.

Staf Bupati Indramayu Bidang UMKM, Ato Susanto mengatakan, sejauh ini sudah ada 263 orang pelaku UMKM yang menerima program Kruw-Cil. Mereka melakukan akad kredit bersama Bank bjb maupun Perumda BPR Karya Remaja.

Dari 263 orang pelaku UMKM tersebut, sebanyak 49 orang disalurkan melalui Bank bjb Cabang Indramayu dan 20 orang melalui Bank bjb Cabang Patrol. Sedangkan 193 orang lainnya, menerima kredit itu melalui Perumda BPR Karya Remaja.

‘’Untuk mendaftar program Kruw-Cil, bisa melalui desa dan petugas Kruw-Cil yang tersebar di setiap kecamatan,’’ kata Ato.

Ato mengungkapkan, tim UMKM pun selalu mendampingi proses dari awal sampai dengan akad kredit ditandatangani. Hal itu dimaksukan agar tidak ada penyimpangan dalam program tersebut.

Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengatakan, sengaja meluncurkan program Kruw-Cil untuk membantu warganya yang memiliki usaha kecil agar bisa mengembangkan usaha mereka. Pasalnya, pelaku UMKM selama ini sering terkendala dalam memperoleh modal akibat ketiadaan jaminan.

‘’Melalui program ini, kami berharap usaha yang dijalankan para pelaku UMKM bisa lebih maju dan berkembang sehingga perekonomian mereka jadi lebih meningkat,’’ tukas Nina.

Sementara itu, program yang diluncurkan bupati itu selaras dengan pesan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Mengutip dari laman Apkasi.org, presiden berpesan kepada 416 bupati yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), agar terus menjaga kesehatan masyarakat sekaligus memulihkan ekonomi di daerah.

‘’Para bupati harus terus melakukan terobosan dan inovasi, tidak terjebak pada rutinitas dan menemukan cara-cara baru birokrasi di daerah, agar dapat memberikan pelayanan yang semakin efektif dan prima kepada masyarakat,'' tandas Jokowi, dalam pesan video di acara syukuran hari jadi ke-21 tahun Apkasi, Senin (31/5/2021). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement