Kamis 24 Jun 2021 14:39 WIB

Lonjakan Pasien Covid-19, Penggunaan Obat RSLI Surabaya Naik

Halim mengaku tak ada kendala atau kesulitan dalam memperoleh obat-obatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Tenaga kesehatan membantu seorang pasien COVID-19 usai pelaksanaan shalat Idul Fitri di halaman Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/5/2021). Pelaksanaan shalat Idul Fitri di RS Lapangan Indrapura tersebut diikuti sekitar 30 pasien dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan puluhan tenaga kesehatan.
Foto: Antara/Moch Asim
Tenaga kesehatan membantu seorang pasien COVID-19 usai pelaksanaan shalat Idul Fitri di halaman Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/5/2021). Pelaksanaan shalat Idul Fitri di RS Lapangan Indrapura tersebut diikuti sekitar 30 pasien dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan puluhan tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanggung jawab Kefarmasian Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Halim Priyahau Jaya mengungkapkan, lonjakan pasien Covid-19 yang menjalani perawatan membuat penggunaan obat-obatan juga meningkat.

Meski RSLI Surabaya merawat pasien Covid-19 varian baru, Halim menyatakan, secara umum obat yang dipergunakan tetap sama. Pun dengan dosis dan peruntukan yang tidak ada perubahan untuk masing-masing pasien.

"Secara umum, obat yang digunakan tetap sama. Tidak ada perubahan," kata Halim dikonfirmasi Kamis (24/6).

Halim menjelaskan, jenis obat-obatan yang digunakan beragam. Mulai dari suportif, simtomatis, kamorbid, hingga antibiotik. Obat suportif yang dimaksud berupa vitamin atau suplemen sebagai penunjang kesehatan.

Sedangkan obat simtomatis yang digunakan untuk meredakan gejala yang diderita pasien Covid-19 adalah obat demam, nyeri, batuk pilek, hingga diare, yang diberikan sesuai gejala yang dialami pasien. Kemudoan untuk obat kamorbid untuk mengobati penyakit bawaan pasien yang digunakan seperti obat hipertensi, jantung, diabetes mellitus, dan asma.

"Untuk obat antibiotik diberikan hanya pada pasien dengan kecurigaan infeksi sekunder bakteri," ujarnya.

Halim mengaku tak ada kendala atau kesulitan dalam memperoleh obat-obatan untuk pasien Covid-19. Termasuk untuk pasien Covid-19 varian baru. Menurutnya, hal tersebut telah diantisipasi tim medis dan farmasi sejak awal peningkatan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan dan sekitarnya.

"Tim farmasi sudah membuat proyeksi ketika awal ada kenaikan kasus Covid-19 di Surabaya," ujarnya.

Halim mengimbau kepada masyarakat untuk lebih patuh menjalankan protokol kesehatan. Sehingga, pasien yang dirawat bisa terus berkurang dan tidak sampai mengalami kekurangan obat-obatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement