Rabu 23 Jun 2021 11:59 WIB

Jelang Idul Adha, Disnak Jatim Waspadai Sebaran Antraks

Baru-baru ini ada temuan hewan ternak yakni sapi dan kambing terinfeksi antraks

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Peternak memberi pakan kepada sapi mereka di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Sebanyak 26 ekor ternak sapi di daerah itu mati karena wabah antraks, dan  mulai menular ke manusia.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Peternak memberi pakan kepada sapi mereka di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Sebanyak 26 ekor ternak sapi di daerah itu mati karena wabah antraks, dan mulai menular ke manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur mewaspadai sebaran penyakit antraks di wilayah setempat menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha. Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peyernakan Jatim, Diana Devi menyatakan, antisipasi perlu dilakukan setelah baru-baru ini ada temuan hewan ternak yakni sapi dan kambing yang terinfeksi antraks di Tulungagung. Bahkan sempat terjadi penularan ke manusia.

Diana menjelaakan, dalam upaya mencegah penularan, pihaknya telah menerbitkan edaran yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/ kota terkait kewaspadaan terhadap penyakit antraks. Khusus untuk Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya. Edaran tersebut berisi imbauan agar hewan ternak yang dijual harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya.

"Harus mungkin daerah yang pernah tertular ada suratnya. Kesehatan secara utuh harus ada," ujarnya di Surabaya, Rabu (23/6).

Diana menegaskan, screening ketat harus dilakukan, terutama terhadap hewan qurban asal Tulungagung. Utamanya hewan qurban dari Kecamatan Pagerwojo yang berstatus zona merah penyebaran antraks. Kemudian ada juga salah satu desa di Trenggalek yang berstatus zona kuning antraks. Yaknibdesa yang berbatasan dengan Tulungagung.

"Desa itu di Tulungagung zona merah, tetangganya zona kuning, ada satu desa di Trenggalek," ujar Diana.

Diana menyampaikan  pihaknya juga telah melakukan vaksinasi terhadap hewan-hewan qurban di Tulungagung dan sekitarnya, pascatemuan antraks. Ia juga mengaku terus melakukan pemantauan secara ketat terhadap penjualan hewan qurban di Jatim.

"Kalau Surabaya dan Sidoarjo ada stempelnya. Kita turun ke lapak, kita tempeli stiker. Tapi di setiap kabupaten kan beda. Intinya ternak Idul Qurban harus sehat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement