Berniaga dengan Tuhan
Sastra | Wednesday, 23 Jun 2021, 08:11 WIBDuhai kawan
untung atau buntung
rugi atau laba
sejatinya nurani kita menakarnya
atau memang kita tak mampu
memberikan harga yang pantas atas penciptaan
hingga kehidupan,
kesempurnaan tubuh,
kesempurnaan akal,
kesehatan,
kepandaian,
perasaan
dan intusi ditukar dengan kenikmatan profan
Duhai kawan, katakan padaku
Jika ada yang lebih menguntungkan
Jika yang ditawarkan adalah lebih nikmat dari puncak rasa
Belum pernah dilihat mata
belum pernah didengar oleh telinga
belum pernah terlintas dalam benak manusia
lalu kedunguan macam apakah yang menjerat kita
kenapa kita tak segera menyambutnya
berdagang dengan apa yang dipunya
hingga tak ada lagi sisa
Tutut
Jakarta, 12 Maret 2021
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.