Selasa 22 Jun 2021 22:10 WIB

WZPI: Tonggak Perkembangan Global Lembaga Zakat

WZPI: Tonggak Perkembangan Global Lembaga Zakat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- World Zakat Forum (WZF) melakukan pemaparan publik terkait penelitian World Zakat Performance Index (WZPI) pada Selasa (22/6) secara daring. Sekretaris Jenderal WZF dan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Zainulbahar Noor mengatakan, penelitian ini merupakan salah satu tonggak perkembangan global lembaga zakat. 

"Saya percaya bahwa penelitian ini adalah salah satu tonggak perkembangan global lembaga zakat. Saya mengucapkan terima kasih kepada World Zakat Forum Research and Development yang telah menyelenggarakan penelitian dan paparan publiknya yang Insya Allah akan memberikan manfaat yang lebih besar kepada para pemangku kepentingan zakat.  Semoga Allah menerima paparan ini sebagai bagian dari ibadah," kata Zainulbahar pada Selasa.

Baca Juga

Adapun WZPI merupakan alat pengukuran ilmiah yang dikembangkan oleh World Zakat Forum Research and Development bekerjasama dengan Baznas Center of Strategic Studies atau Pusat Kajian Strategis Baznas (Puskas Baznas). WZPI disebut mampu secara akurat mengidentifikasi tingkat kinerja pengawasan dan pengelolaan zakat secara internal berdasarkan lima dimensi dan sembilan belas variabel.

Susunan dimensi dan variabel dikembangkan melalui rangkaian Focus Group Discussion (FGD) dengan para pakar, praktisi dan akademisi di bidang keuangan sosial islam, khususnya zakat, dari berbagai lembaga zakat dan internasional universitas di seluruh dunia. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan metode campuran, terdiri dari metode kuantitatif dan kualitatif. 

Zainulbahar mengungkapkan, zakat merupakan salah satu rukun Islam dan juga berdampak langsung bagi kesejahteraan umat. Di masa pandemi ini, pemanfaatan zakat menjadi lebih krusial, signifikan dan relevan dalam memberikan resistensi sosial dalam menanggulangi dampak Covid-19. Untuk itu, diperlukan kinerja lembaga zakat untuk mengantarkan amanah mengelola dana zakat.

"World Zakat Forum, sebagai forum zakat internasional terbesar di dunia, dengan anggota 40 negara secara global, mengangkat isu pengelolaan kinerja lembaga zakat. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mendukung peningkatan perkembangan zakat, salah satunya dengan membentuk World Zakat Forum Research and Development yang telah merumuskan indeks luar biasa yang akan dibahas di sini dalam paparan publik," ucap Zainulbahar.

Zainulbahar mengatakan, pengumpulan dan pendistribusian zakat telah menjadi pembahasan yang krusial, tidak hanya bagi amil, tetapi juga bagi seluruh umat Islam. Penafsiran informasi yang salah atau kurangnya transparansi seringkali mengarah pada pandangan yang salah terhadap zakat dan Islam. 

"World Zakat Performance Index adalah alat pengukuran standar global pertama untuk pengumpulan zakat.  Pengembangan alat ukur ini dilandasi oleh urgensi untuk menciptakan suatu standar yang dapat mengukur secara realistis dan akurat penghimpunan, pendistribusian, dan penerima zakat di seluruh dunia.  Keberadaan alat ukur ini juga dapat menjadi alat evaluasi bagi berbagai lembaga zakat di seluruh dunia," papar Zainulbahar. 

Zainulbahar mengatakan, WZPI diharapkan dapat diterapkan di negara-negara anggota WZF tahun ini sehingga dapat diperoleh hasil awal untuk tingkat kinerja pengelolaan zakat secara global. Hal ini akan memungkinkan WZF untuk mengevaluasi kinerja saat ini, dan merumuskan kebijakan berbasis data untuk lebih membantu dalam peningkatan pengelolaan zakat di negara-negara anggotanya. 

Sekretaris Eksekutif WZF, Irfan Syauqi Beik menjelaskan, terdapat lima dimensi dari WZPI di antaranya, Legal Framework, Zakat Supervision, Zakat Reporting, Zakat Collection dan Zakat Disbursement. WZPI menggunakan skala penilaian 0,00–100, di mana 0,00 adalah skor terendah dan 100 menunjukkan skor tertinggi.  

"WZPI berisi lima kategori penilaian, skor di kisaran 0,00–20 dikategorikan 'poor' dan memiliki peringkat D, menunjukkan bahwa negara tersebut atau lembaga zakat tidak sesuai dengan indikator WZPI. Skor dalam kisaran dari 21-40 peringkat C. Skor dalam kisaran 41-60 dianggap sedang dan memiliki peringkat B. Skor di kisaran 61–80 dianggap memuaskan atau peringkat A. Terakhir, skor WZPI di kisaran 81–100 dianggap sangat baik, dengan peringkat AA, yang menunjukkan bahwa negara tersebut atau lembaga zakat dianggap memenuhi semua kriteria penting dalam WZPI tanpa kekurangan yang signifikan," kata Irfan.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement