Selasa 22 Jun 2021 13:10 WIB

Varian Delta Berpotensi Masuk Riau, Satgas Perketat Prokes

Pengawasan pintu masuk penumpang melalui jalur laut maupun udara diperketat.

Penyemprotan disinfektan di Riau. Satgas Covid-19 memperketat protokol kesehatan karena varian Delta berpotensi masuk ke wilayah tersebut (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Rony Muharrman
Penyemprotan disinfektan di Riau. Satgas Covid-19 memperketat protokol kesehatan karena varian Delta berpotensi masuk ke wilayah tersebut (ilustrasi).

TANJUNG PINANG -- Wakil Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tjetjep Yudiana, mengimbau masyarakat memperketat protokol kesehatan. Pasalnya varian baru Covid-19 Delta berpotensi masuk ke daerah tersebut, setelah menyebar di beberapa provinsi di Indonesia.

"Gunakan masker dan jangan bicara dengan orang yang tak pakai masker, karena hidung dan mulut jadi saluran utama virus masuk ke dalam tubuh," ujar Tjetjep di Tanjung Pinang, Selasa (22/6).

Tjetjep mengatakan, varian baru virus tersebut saat ini telah menyebar di sejumlah daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kabupaten Bangkalan (Jawa Timur). "Bukan hal mustahil varian Delta ini masuk Kepri. Mengingat mobilitas transportasi laut dan udara tetap jalan, ditambah ada sebagian warga (Kepri) yang berpergian ke daerah-daerah itu," kata Tjetjep.

Tjetjep mengingatkan agar pengawasan pintu masuk kedatangan penumpang melalui jalur laut maupun udara di Kepri makin diperketat guna mencegah masuknya varian Delta. Selain itu, dia mengimbau warga tetap mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menghindari berpergian.

 

Tjetjep tak menampik bahwa varian Covid-19 delta lebih berbahaya karena di samping gejala biasa, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Juga memiliki gejala lain, di antaranya hilang pendengaran, gangguan pencernaan, gangguan hati, dan gangguan pembekuan darah.

"Kalau pembekuan darah di kepala bisa sampai strok. Apalagi di tangan, dapat menyebabkan kematian karena oksigen tak bisa masuk," ujar Tjetjep.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement