REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program studi (Prodi) Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri (UNM) Berbagi Tips Sukses (BTS) mudah membuat artikel ilmiah melalui webinar teknik penulisan karya ilmiah. Webinar ini digelar secara virtual melalui zoom, pada Ahad (20/6), pukul 09.00 – 12.00 WIB.
Webinar ini menghadirkan Dr Agus Subekti selaku dosen Magister Ilmu Komputer sekaligus peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Frieyadi selaku redaktur OJS Nusa Mandiri sekaligus dosen UNM.
Eni Heni Hermaliani selaku sekretaris Prodi Ilmu Komputer juga sebagai ketua pelaksana kegiatan mengatakan, acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan membekali para mahasiswa/i dalam menulis karya ilmiah untuk publikasi dan untuk mempersiapkan penyusunan proposal penelitian tesis.
“Webinar yang berlangsung secara virtual ini di khususkan bagi mahasiswa/i Magister Prodi Ilmu Komputer UNM agar mereka lebih siap dalam mempersiapkan karya ilmiah mereka. Baik untuk publikasi maupun menyusun proposal penelitian mereka,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Senin (21/6).
Dalam webinar tersebut, Dr Agus Subekti sebagai narasumber menyampaikan bahwa keluaran dari pendidikan magister harus mampu melakukan penalaran ilmiah dan mampu melakukan penelitian, kemudian mampu mengamalkan dan mengembangkan iptek.
“Mahasiswa magister harus menempa kemampuan berpikir ilmiah dan kemampuan melakukan penelitian dengan menunjukkan pengembangan, kemudian hasil penelitiannya layak untuk publikasi, minimal terpublikasi secara nasional terakreditasi,” ungkapnya saat memberikan materi webinar, Ahad (10/6).
Selanjutnya, Frieyadi selaku redaktur OJS Nusa Mandiri menyampaikan cara mudah paraphrase artikel jurnal dengan memperhatikan beberapa kaidah yang berlaku. Webinar BTS ini terkemas dengan sangat mudah untuk diikuti oleh peserta.
“Pertama, pahami dulu apa itu sitasi, tujuannya menghubungkan karya dan ide sebelumnya atau tidak asli dengan sumber yang benar, memungkinkan pembaca menentukan secara independen bahan referensi untuk mendukung argumen penulis, membantu pembaca mengukur kekuatan dan validitas materi yang digunakan penulis, dan untuk menjujung tinggi kejujuran intelektual,” paparnya.
Ia menambahkan, seorang penulis juga perlu memahami arti plagiat. Plagiat yakni mencuri dan menyebarkan ide atau kata orang lain sebagai milik sendiri, menggunakan produksi orang lain tanpa mencantumkan sumbernya, melakukan pencurian kata.
“Plagiarisme merupakan tindakan penipuan yang merupakan sebuah pelanggaran dan dapat merusak integritas diri. Maka seorang penulis harus mampu membuat paraphrase atau menulis ulang pesan orang lain tanpa mengubah arti atau informasi sebenarnya. Paraphrase berarti merumuskan ide orang lain dengan kata sendiri tanpa mengubah arti dari teks aslinya,” terangnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
