Selasa 22 Jun 2021 10:30 WIB

Bagaimana Muhammadiyah Dulu Mengorganisir Kongres?

Mengadakan suatu kongres akbar hingga berhasil adalah sebuah pencapaian tersendiri.

Bagaimana Muhammadiyah Dulu Mengorganisir Kongres?. Kongres Muhammadiyah di masa lalu.
Foto: Suara Muhammadiyah
Bagaimana Muhammadiyah Dulu Mengorganisir Kongres?. Kongres Muhammadiyah di masa lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Yuanda Zara, Dosen Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta

Tidak diragukan lagi, muktamar (dulu: kongres) Muhammadiyah adalah sebuah perhelatan skala besar. Puluhan ribu orang hadir, datang dari berbagai wilayah di Indonesia, punya kebutuhan dan ekspektasi berbeda.

Baca Juga

Tuan rumah menjadi sangat sibuk mempersiapkan ruangan, akomodasi, konsumsi, sarana ibadah, dan sebagainya. Kepanitiaan dibentuk dengan sangat rapi, melibatkan Pimpinan Pusat hingga ke unit-unit di bawahnya, juga lembaga pendidikan Muhammadiyah seperti universitas.

Pendeknya, semua tenaga penggerak muktamar ini berasal dari Muhammadiyah, bukan dari pengorganisir (event organizer) eksternal. Pertanyaannya, apakah secara tiba-tiba Muhammadiyah sudah sedemikian berpengalaman menyelenggarakan muktamar sehingga nyaris tidak ada problem besar menyangkut penyelenggaraannya (di luar soal tema-tema yang menimbulkan perdebatan keras, seperti relasi Muhammadiyah dan kekuasaan)?

Jawabannya ada pada pengalaman panjang Muhammadiyah mengelola kegiatan berskala nasional seperti kongres. Di era sekarang, ketika sarana komunikasi dan transportasi sudah sangat maju, pembagian tugas dan koordinasi lebih mudah dilakukan. Tapi di masa lalu, dengan segala keterbatasan yang ada, mengadakan suatu kongres akbar hingga berhasil adalah sebuah pencapaian tersendiri.

Keinginan untuk saling membantu, atau dalam istilah lazimnya disebut sebagai gotong royong, tampak dalam usaha penyelenggaraan kongres sejak dahulu. Gotong royong ini sudah tampak dalam pendirian cabang dan ranting Muhammadiyah, di mana warga Muhammadiyah lokal saling bekerja sama, dan dibantu pula oleh masyarakat serta pemerintah daerah setempat. Berbagai aktivitas dan fasilitas Muhammadiyah di masa lalu sering dibangun dengan cara ini. Kongres Muhammadiyah adalah tempat lain untuk melihat bagaimana gotong royong dipraktikkan di masa silam.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement