Senin 21 Jun 2021 09:10 WIB

Turki Optimistis Bisa Mengatasi Pandemi Covid-19

Erdogan menggencarkan vaksinasi massal untuk turunkan kasus Covid.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Mustafa Kamaci/Turkish Presidency via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Reep Tayyip Erdogan optimistis bahwa Turki bisa mengatasi pandemi Covid-19 dengan melakukan kampanye vaksinasi massal. Erdogan mengatakan Turki telah berada di depan negara lain dalam segala hal mulai dari layanan kesehatan hingga keselamatan publik sejak awal wabah.

"Pada saat penyediaan vaksin sangat sulit, kami menjalankan jadwal vaksinasi yang cepat berkat koneksi yang kami buat secara tepat waktu. Kami memiliki beberapa kemunduran, tetapi kami juga mengatasi penundaan ini. Kami dalam kondisi yang baik sekarang. Mudah-mudahan musibah ini bisa segera kita atasi," ujar Erdogan, dilansir Anadolu Agency, Senin (21/6).

Baca Juga

Erdogan mengatakan studi vaksinasi domestik terus berlanjut dan ditargetkan memulai produksi pada September-Oktober. Menurut Erdogan, saat ini tingkat infeksi telah turun dan diharapkan bisa turun lebih banyak lagi. Kampanye vaksinasi massal dapat menurunkan jumlah kasus infeksi virus korona.

“Harapan kami, kami berdua akan menurunkan jumlah kasus menjadi dua digit dan menurunkan jumlah kematian menjadi satu digit,” kata Erdogan.

Pada Sabtu (19/6), Turki telah menurunkan usia kelayakan vaksinasi Covid-19 menjadi 30. Menurut data Kementerian Kesehatan, lebih dari 41,34 juta dosis vaksin virus Corona telah diberikan sejak Turki meluncurkan kampanye vaksinasi massal pada pertengahan Januari. Lebih dari 26,96 juta orang telah menerima dosis pertama, sementara lebih dari 14,38 juta telah divaksinasi penuh pada Ahad (20/5).

“Adalah tanggung jawab para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin dan membuatnya dapat diterapkan pada manusia. Tugas kita adalah menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh para ahli terbaik di bidangnya dengan tetap menghormati sains. Kita tidak dapat mengecualikan diri kita dari proses yang mencakup seluruh populasi di dunia," ujar Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement