Senin 21 Jun 2021 09:08 WIB

FAO Apresiasi Sektor Pertanian Indonesia

Pertanian Indonesia sejauh ini mampu menjaga ketahanan pangan dan gizi

Pertanian Indonesia. (Ilustrasi).  Badan pangan dunia atau FAO resmi memilih Indonesia sebagai anggota Dewan FAO untuk periode 2021-2024.
Foto: Kementan
Pertanian Indonesia. (Ilustrasi). Badan pangan dunia atau FAO resmi memilih Indonesia sebagai anggota Dewan FAO untuk periode 2021-2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan pangan dunia atau FAO resmi memilih Indonesia sebagai anggota Dewan FAO untuk periode 2021-2024. Kepercayaan ini diberikan FAO karena sektor pertanian Indonesia tumbuh pesat dan mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional disaat dunia menghadapi ancaman pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Direktur Jenderal FAO, Dr. Qu Dongyu menyampaikan apresiasi atas berbagai perkembangan dan pembangunan sektor pertanian tersebut. Menurutnya, pertanian Indonesia sejauh ini mampu menjaga ketahanan pangan dan gizi serta berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan.

"Kami apresiasi karena pertanian di Indonesia tumbuh secara pesat," ujar Dongyu dalam keterangan yang diterima pada Senin (21/6).

Dongyu mengatakan, perwakilan Indonesia pada Dewan FAO sangatlah penting, terutama dalam menguatkan Badan eksekutif FAO yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam perumusan dan penentuan strategi, kebijakan, dan anggaran organisasi untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan di bidang pertanian. "Khususnya di masa pandemi Covid-19," katanya.

Di samping itu, FAO juga menghargai adanya keselarasan antara prioritas pemerintah Indonesia dalam sistem pangan dan pertanian dengan kerangka kerja strategis FAO yang saat ini memfokuskan pada four betters. "Sekali lagi, kami percaya bahwa kiprah Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, nutrisi, dan pembangunan pertanian berkelanjutan sudah berjalan dengan baik," katanya.

Sebagai informasi, Indonesia terpilih menjadi wakil kelompok regional Asia bersama 5 negara Asia lainnya yaitu Bangladesh, China, Jepang, Filipina, dan Korea Selatan. Total anggota yang ada saat ini jumlahnya mencapai 49 anggota dengan komposisi perwakilan regional Afrika (12), Asia (9), Eropa (10), Amerika Latin dan Karibia (9), Near East (6), Amerika Utara (2) dan Southwest Pacific (1). Indonesia sendiri bergabung dengan FAO sejak tahun 1948 dan telah menjabat sebagai anggota Dewan FAO selama periode 1955-1964, 1967-2000, 2003-2014, 2015-2018, dan 2020-2021.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan FAO terhadap perbaikan dan perkembangan pertanian di Indonesia. Syahrul bersyukur karena kepercayaan ini meninjukan bahwa pertanian Indonesia seudah berjalan sesuai dengan koridor yang ada.

"Pertanian kita dinilai tumbuh luar biasa oleh FAO dalam beberapa waktu terkahir. Sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Maka penunjukan sebagai anggota dewan ini, kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa," katanya.

Lebih lanjut Mentan menyebut bahwa program pembangunan sektor pertanian dibawah arahan Presiden Joko Widodo, terus membuahkan hasil positif untuk perbaikan dan kebaikan. Kinerja dan kontribusinya terhadap pemulihan ekonomi sangat baik dan terjaga.

"Kita berharap program pertanian Indonesia, mampu mewarnai kebijakan pertanian dunia. Menginspirasi bagi negara lain, dan kita berperan dalam menyediakan pangan masyarakat dunia," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement