Senin 21 Jun 2021 07:26 WIB

Indonesia Wakili Asia sebagai Anggota Dewan FAO 2021-2024

Indonesia dapat berperan secara aktif dalam berbagai kebijakan di FAO.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Food and Agriculture Organization
Foto: ist
Food and Agriculture Organization

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terpilih mewakili Asia sebagai Anggota Dewan Badan Pangan Dunia (FAO) periode 2021-2024. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersyukur dan mengapresiasi kepercayaan FAO untuk Indonesia. Menurutnya, kepercayaan tersebut bermakna pengakuan atas kinerja positif sektor pertanian Indonesia.

“Pertanian kita dinilai tumbuh luar biasa oleh FAO dalam beberapa waktu terkahir. Sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Maka penunjukan sebagai anggota dewan ini, kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa,” kata Syahrul dalam pernyataan resminya, Senin (21/6) pagi.

Baca Juga

Lebih lanjut, Syahruk menyebut program pembangunan sektor pertanian dibawah arahan Presiden Joko Widodo, terus membuahkan hasil positif. Kinerja dan kontribusinya terhadap pemulihan ekonomi sangat baik dan terjaga.

“Kita berharap program pertanian Indonesia, mampu mewarnai kebijakan pertanian dunia. Menginspirasi bagi negara lain, dan kita berperan dalam menyediakan pangan masyarakat dunia,” katanya.

Sebagai informasi, pada Sidang ke-42 Konferensi FAO yang diselenggarakan secara virtual pada 14 – 18 Juni 2021, Indonesia terpilih sebagai Anggota Dewan FAO. Indonesia dinominasikan oleh Filipina dan India mewakili Grup Asia bersama dengan 5 (lima) negara anggota lainnya, yaitu Bangladesh, Filipina, Jepang, China, dan Republik Korea.

Sebagai anggota Dewan FAO 2021-2024, Indonesia dapat berperan secara aktif dalam berbagai kebijakan di FAO, khususnya yang terkait dalam pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030, transformasi sistem pangan berkelanjutan, dan pengawalan kerjasama teknis melalui platform Hand-in-Hand Innitiative (HIHI) yang dapat disinergikan dengan Indonesia melalui Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular.

Syahrul selaku ketua Delegasi Indonesia dalam pernyataannya pada debat umum yang bertemakan Transformasi Sistem Pangan Pertanian: dari Strategi ke Aksi, tengah menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan untuk transformasi menuju sistem pertanian pangan yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Transformasi sistem pertanian pangan di Indonesia telah dilakukan dengan mengedepankan prinsip berorientasi lokal, kolaboratif, transformatif, tangguh, dan berkelanjutan.

“Komitmen Indonesia untuk terus bekerja sama dengan FAO dan Anggotanya, termasuk melalui Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular. Secara khusus, penguatan kolaborasi menjadi sangat penting dalam penanganan dampak Covid-19 terhadap sistem pangan dan pertanian," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement