REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masa depan bangsa ditentukan oleh para generasi muda. Mereka adalah ujung tombak kemajuan dan pembangunan bangsa. 

Menurut Pengusaha Telekomunikasi yang merupakan Owner BorSya Group, Boris Syaifullah, generasi muda dengan fisiknya yang kuat, pengetahuan yang inovatif, serta kreativitas yang tinggi disebut sebagai aktor pembangunan. "Baik buruknya suatu negara dapat dinilai dari kualitas pemudanya," ujar Boris Syaifullah pada acara diskusi dengan tema "Peran pemuda dan peluang dalam dunia usaha di era digital" yang diselenggarakan akhir pekan ini.

Boris memandang, bahwa para pemuda di Tanah Air semakin hari semakin berkembang pola pikirnya. Hal ini, menjadi sebuah keuntungan bagi Indonesia kedepanya. 

"Para pemuda di Tanah Air setiap harinya saya lihat semakin pintar dalam berinovasi dan memajukan dirinya. Hal ini membuat Indonesia tidak akan kekurangan SDM yang handal untuk ke depanya," katanya.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kata dia, di Indonesia bermunculan para pengusaha yang masih berusia muda dalam berbagai sektor usaha. Bahkan, Presiden Joko Widodo pun mempercayakan sosok Nadiem Makarim yang masih berusia 36 tahun untuk menjadi Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Boris menilai, bahwa peluang setiap pemuda di tanah air untuk berkembang dan sukses terbuka lebar. Hal ini, karena di Tanah Air sudah mulai mudah untuk mengakases teknologi dan informasi. Sehingga, ini menjadi modal yang cukup untuk mengembangkan diri nya ke arah yang lebih baik dalam berbagai bidang usaha.

"Saya yakin di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Sumbawa ini para pemuda nya memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi sukses dalam menjadi seorang pebisnis. Saya harap pemuda dari kabupaten sumbawa bisa menjadi motor penggerak dalam roda perekonomian indonesia," papar Boris. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika