Sabtu 19 Jun 2021 06:03 WIB

Pakar Harap Geliat Kripto di Indonesia Terus Bertumbuh

Animo berinvestasi saat pandemi mengalami peningkatan.

 Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).
Foto: EPA
Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren dan pertumbuhan aset kripto di Indonesia terus meningkat dan diminati oleh para investor, termasuk investor muda dan pemula. Pertumbuhan ini muncul seiring dengan kepercayaan dan kesadaran masyarakat atas investasi, ditambah tren naiknya nilai aset kripto sejak awal tahun 2021. 

Selain itu, keinginan untuk memiliki passive income disamping pekerjaan tetap yang dimiliki juga menjadi salah satu faktor yang menarik investor untuk berinvestasi di aset kripto. Meskipun di sisi lain, masih banyak investor yang memulai investasi aset kripto akibat “fear of missing out” atau FOMO. Tipikal investor ini belum memahami setiap profil aset yang dipilih dan melakukan investasi karena ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat. Aliyah Natasya Msc CFP, Co-Founder dan CEO Value Magz yang juga merupakan certified financial planner menegaskan, setiap investasi pasti memiliki risiko. 

"Paling penting untuk menyesuaikan investasi dengan profil risiko masing-masing dan hindari penggunaan uang pinjaman dalam melakukan investasi," kata dia di Jakarta, Jumat (18/6).

Tokocrypto sebagai pedagang aset kripto yang pertama teregulasi Bappebti melihat bahwa pertumbuhan investor saat ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan awareness terkait ekosistem aset kripto di Indonesia, terlebih banyak investor muda yang juga bergabung. 

Menurut CMO Tokocrypto Nanda Ivens, momen ini menjadi peluang tapi juga tantangan bagi Tokocrypto untuk terus berkomitmen memberikan pengalaman transaksi yang aman dan nyaman untuk para investor. Ini juga, kata dia, untuk memperkuat edukasi terkait ekosistem aset kripto kepada masyarakat.

"Komitmen Tokocrypto atas keamanan dan kemudahan penggunaan platform salah satunya diwujudkan dengan kemitraan strategis dengan layanan pembayaran digital  GoPay. Melalui kemitraan ini, investor yang ingin bertransaksi di Tokocrypto bisa melakukan deposit dana dengan lebih mudah, praktis, dan cepat melalui GoPay," kata dia.

Ia menjelaskan, dengan minimal Rp 50 ribu, investor sudah bisa mulai berinvestasi di Tokocrypto. Selain melalui GoPay, pengguna juga bisa deposit dana lewat bank melalui metode transfer ATM, iBanking, dan mobile banking. 

 "“Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami menghadirkan pengalaman deposit dana yang lebih praktis bagi investor melalui GoPay. Selain itu, kami melihat adanya kemiripan profil dari pengguna GoPay dengan Tokocrypto yang didominasi generasi millenial,".

Ia berharap bisa menarik lebih banyak lagi pengguna GoPay yang mau mencoba investasi aset kripto dengan kemudahan ini dan kedepannya kami juga akan menghadirkan beragam program menarik bagi investor yang melakukan deposit di GoPay.

Chief of Marketing GoPay Fibriyani Elastria menyatakan, sejak awal pandemi, animo masyarakat untuk berinvestasi menggunakan GoPay terus meningkat di berbagai platform investasi. Data GoPay menunjukkan nilai transaksi untuk investasi naik hingga tujuh kali lipat. 

"Inilah yang menjadi alasan kami untuk bekerja sama dengan Tokocrypto agar pengguna kami dapat semakin mudah berinvestasi dengan GoPay dan bebas memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko pengguna. Kami harap kolaborasi ini dapat mendorong sekaligus membangun kebiasaan berinvestasi, berapapun jumlahnya, untuk mencapai tujuan finansial mereka," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement