Jumat 18 Jun 2021 18:29 WIB

Nelayan Aceh Dirawat di RS Phuket Usai Terapung Delapan Hari

Kapal nelayan tersebut dihantam angin kencang dan mengalami kerusakan mesin.

Nelayan Aceh Dirawat di RS Phuket Usai Terapung Delapan Hari. Nelayan pukat tradisional menarik pukat di perairan Selat Malaka kawasan Lhokseumawe, Aceh, Senin (17/5/2021). Nelayan tradisional dan sebagian kapal 40 GT dan 70 GT kembali melakukan aktivitas mencari ikan lebih awal pada H+4 Hari Raya Idul Fitri, meski jadwal libur nelayan melaut hingga H+5.
Foto: Antara/Rahmad
Nelayan Aceh Dirawat di RS Phuket Usai Terapung Delapan Hari. Nelayan pukat tradisional menarik pukat di perairan Selat Malaka kawasan Lhokseumawe, Aceh, Senin (17/5/2021). Nelayan tradisional dan sebagian kapal 40 GT dan 70 GT kembali melakukan aktivitas mencari ikan lebih awal pada H+4 Hari Raya Idul Fitri, meski jadwal libur nelayan melaut hingga H+5.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Nelayan asal Sabang, Aceh Ade Elfikar (40 tahun) harus menjalani perawatan di RS Wachira, Phuket, Thailand setelah terapung selama delapan hari di laut lepas. Ia diselamatkan kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) Thailand.

"Setelah sampai ke daratan, Ade kemudian dibawa ke rumah sakit Wachira, Phuket untuk mendapat perawatan," kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, Jumat (18/6).

Baca Juga

Sebelumnya, kapal Bakamla area 3 Thailand menyelamatkan nelayan Sabang, Aceh yang terapung di kawasan perairan Racha Selatan, pulau Phuket. Nelayan tersebut terdampar ke Thailand karena mengalami kerusakan pada mesin perahu yang dinahkodainya seorang diri.

Miftach menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Konsulat RI Songkhla, nelayan Sabang tersebut pertama sekali meninggalkan pulau Weh Sabang pada Ahad (6/6) bersama nelayan tradisional lainnya dengan menggunakan kapal masing-masing menuju pantai utara pulau Weh untuk menangkap ikan.

 

"Sekitar satu jam pelayaran, tiba-tiba rombongan nelayan ini diserang angin besar dan kapal terpencar, lalu mereka semua berusaha menyelamatkan diri masing-masing," ujarnya.

Namun, kapal yang dinahkodai Ade Elfikar mengalami kerusakan mesin. Piston kapal pecah dan selanjutnya kapal terbawa arus hingga kehilangan jejak dari kelompok nelayan lainnya.

Ia pun terombang-ambing di laut selama delapan hari hingga tiba di wilayah pulau Racha sekitar 25.6 N selatan pulau Phuket Thailand. "Lalu perahu Ade ditemukan kapal patroli perikanan Bakamla (Sorn Chon) area 3 perairan Andaman dalam keadaan rusak, dan dia dalam keadaan syok setelah terapung delapan hari di laut lepas. Setelah itu baru dibawa ke rumah sakit di Phuket," kata Miftach.

Miftach menuturkan, Konsulat RI Songkhla telah menghubungi wali kota Sabang untuk kemudian disampaikan kepada keluarga yang bersangkutan mengenai kondisinya saat ini. "Konsulat RI Songkhla sudah menyurati wali kota Sabang supaya memberitahukan keluarga yang bersangkutan untuk mempercepat proses pemulihan," kata Miftach.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement