Jumat 18 Jun 2021 16:57 WIB

Satgas Covid-19 Pertimbangkan tak Ada Lagi Libur Panjang

Seperti diketahui libur panjang selalu diikuti oleh lonjakan kasus Covid-19

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Pengunjung menikmati liburan di kawasan objek wisata pantai Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, (ilustrasi). Momen libur panjang kerap diikuti dengan peningkatan kasus Covid-19.
Foto: ANTARA /Rahmad
Pengunjung menikmati liburan di kawasan objek wisata pantai Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, (ilustrasi). Momen libur panjang kerap diikuti dengan peningkatan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Indonesia melonjak usai libur lebaran bulan lalu. Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mempertimbangkan tak lagi memperbolehkan cuti libur panjang.

"Seperti kita ketahui, libur panjang selalu diikuti oleh lonjakan kasus Covid-19, ini seperti yang disampaikan presiden Joko Widodo bahwa libur panjang selalu menaikkan kasus  yang diikuti oleh lonjakan kematian. Selama ada libur panjang akan terjadi hal itu, jadi kami mempertimbangkan agar tidak ada lagi libur panjang," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi saat berbicara di Konferensi Virtual FMB9 bertema 'Jangan Lelah Jangan Lengah, Tetap Disiplin Prokes', Kamis (17/6).

Artinya, dia melanjutkan, begitu ada libur panjang selalu diikuti oleh kenaikan kasus. Ia menambahkan, kini pihaknya coba menegakkan protokol kesehatan. Namun, ia menambahkan, ini menjadi ranah satgas daerah. Oleh karena itu, ia meminta pihak Satgas daerah harus melakukan upaya lebih keras, jangan sampai ada kerumunan, dan semua warga wajib mengenakan masker.

"Namun, kemarin masih ada kerumunan kan, misalnya ada restoran cepat saji yang punya program dalam menunya. Pada saat itu kami minta langsung bubarkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement