Jumat 18 Jun 2021 09:04 WIB

KNKT Dorong Penerapan Manajemen Keselamatan

Perlu sinergi antara pemerintah, pengusaha transportasi, teknisi dan pengemudi.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Hiru Muhammad
Hingga saat ini, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terbilang tinggi. Tak jarang, kecelakaan itu melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk.
Foto: istimewa
Hingga saat ini, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terbilang tinggi. Tak jarang, kecelakaan itu melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hingga saat ini, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terbilang tinggi. Tak jarang, kecelakaan itu melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk.

Hal ini pun terus disoroti Komisi Nasional Keselamatan transportasi (KNKT). Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, kecelakaan itu kerap terjadi karena minimnya penerapan sistem manajemen keselamatan (SMK) angkutan umum.

"Perlu sinergi yang baik antara pemerintah, pengusaha transportasi, teknisi dan pengemudi angkutan umum," kata kata Ahmad Wildan dalam webinar Isuzu Peduli Keselamatan pada Kamis (17/6). Menurutnya, truk dan bus yang canggih jika tak ditangani dengan baik juga tetap memiliki potensi kecelakaan yang tinggi.

Lewat penerapan SMK, diharapkan, pengusaha transportasi mengimbangi proses pengadaan truk dan bus dengan beragam langkah penunjang terutama soal operasional serta perawatan."Artinya, setiap pengusaha transportasi perlu membekali para teknisi dan pengemudi soal cara penggunaan dan perawatan kendaraan. Mengingat, setiap hal itu memiliki prosedur yang harus dipatuhi agar kendaraan dapat beroperasi dengan baik," ucapnya.

Di satu sisi, ia menilai agen pemegang merek (APM) perlu memberikan kontribusi dalam menyampaikan product knowledge. Mengingat, APM adalah pihak yang paling mengerti beragam seluk beluk soal teknis kendaraan yang dipasarkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Technical Warranty Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Reiner Tandiono mengatakan bahwa Isuzu sangat bersedia untuk terlibat dalam menunjang penerapan SMK. "Kami siap memberikan beragam pelatihan bagi pengemudi maupun teknisi sehingga Isuzu mampu berperan langsung dalam mewujudkan keselamatan lalu lintas," kata Reiner.

Demi dapat terus mendorong peningkatan keselamatan, Isuzu saat ini juga tengah mengembangkan fitur mutakhir bernama Isuzu Link. Dengan fitur itu, nantinya pengemudi akan mendapat sejumlah notifikasi jika terdapat hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan."Saat ini fitur Isuzu Link masih terus dikembangkan sehingga nantinya fitur itu mampu memberikan notifikasi dengan optimal dan akurat," kata dia.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement