Jumat 18 Jun 2021 06:15 WIB

Studi Tunjukkan Dosis Tunggal Vaksin Efektif Lawan Covid-19

Dosis tunggal vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Dosis tunggal vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen.
Foto: AP/Alberto Pezzali
Dosis tunggal vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan dosis tunggal dari salah satu vaksin untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) dapat memiliki efektivitas hingga 95 persen. Hal ini terlihat di antara petugas kesehatan dalam waktu dua minggu setelah menerima suntikan.

Dosis pertama vaksin Covid-19 dari Moderna dilaporkan memiliki efektivitas hingga 78 persen dalam mencegah kasus varian baru, hanya satu minggu setelah staf kesehatan diinokulasi. Namun, lebih dari satu persen hampir 3.400 petugas kesehatan yang menerima vaksin kemudian terinfeksi virus.

Baca Juga

Infeksi tersebut setidaknya 14 hari setelah menerima dosis pertama dan 27, di antaranya mengembangkan gejala Covid-19. Bahkan, pada puncak gelombang wabah di Boston, Amerika Serikat (AS), vaksinasi dosis pertama yang cepat dari petugas kesehatan, ini membantu mepertahankan pemberian layanan.

“Namun, vaksinasi penuh masih direkomendasikan untuk kekebalan berkelanjutan dan perlindungan terhadap varian yang muncul," ujar rekan penulis studi, Michael E Charness, dilansir United Press International, Kamis (17/6).

Vaksin Covid-19 dua dosis dari Pfizer-BioNTech dan Moderna menawarkan lebih dari 90 persen perlindungan terhadap penyakit serius akibat virus corona baru. Kedua produk vaksin bekerja dengan menggunakan bahan genetik yang dimodifikasi dari virus corona untuk merangsang produksi antibodi, atau sel yang melawan infeksi, oleh sistem kekebalan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Pada dasarnya, vaksin mempersiapkan sistem kekebalan untuk merespons ketika atau jika orang yang divaksinasi terpapar virus, kata badan tersebut. Meskipun penelitian telah menemukan bahwa satu dosis dari salah satu vaksin dua suntikan menawarkan setidaknya beberapa perlindungan terhadap virus, mereka paling efektif di antara mereka yang dianggap vaksinasi penuh, yang didefinisikan sebagai dua minggu setelah menerima suntikan kedua.

Untuk penelitian ini, Charness dan rekan-rekannya menilai efektivitas satu dosis vaksin Moderna pada lebih dari 4.000 petugas kesehatan di VA Boston Healthcare System selama lonjakan musim dingin kasus Covid-19 di wilayah Boston. Kurang dari 3.400, atau sekira 84 persen dari staf telah menerima satu dosis vaksin pada akhir masa studi 42 hari pada 1 Februari.

Di antara petugas kesehatan yang termasuk, 107 kasus Covid-19 baru dilaporkan selama masa studi, data menunjukkan. Dari jumlah tersebut, 39 terjadi pada mereka yang telah menerima dosis pertama dan 68 terjadi pada mereka yang belum menerima suntikan.

"Efektivitas vaksin dapat bervariasi bergantung pada usia, paparan, dan risiko kesehatan suatu populasi dan penularan varian," kata Charness menjelaskan.

Studi yang dilakukan pada saat varian virus corona jenis baru yang ditemukan di Wuhan, China, dan kemanjuran mungkin berbeda dengan varian yang biasa ditemukan saat ini seperti varian B.1.1.7 atau Delta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement