Jumat 18 Jun 2021 02:17 WIB

50 Persen UMKM Nasional Onboarding Digital pada 2024

Jumlah pelaku UMKM di Indonesia saat ini mencapai 65 juta.

Peserta pameran menata produk saat pameran UMKM di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat upaya untuk mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke ekosistem digital, sebab Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Peserta pameran menata produk saat pameran UMKM di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat upaya untuk mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke ekosistem digital, sebab Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny GPlate mengatakan sekitar 50 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) skala nasional bisa memasarkan produk-produk mereka di pasar digital pada 2024."Target kami adalah hasil karya artisan, kehebatan-kehebatan local wisdom itu harus bisa ditampilkan di dalam ruang digital melalui marketplace untuk menjangkau pasar yang tidak terbatas, tidak saja pasar domestik tapi juga cross border atau lintas negara," kata Johnny di Labuan Bajo, Kamis (17/6).

Jumlah pelaku UMKM di Indonesia saat ini mencapai 65 juta dengan 12 juta di antaranya sudah hadir dalam platform digital. Pemerintah pusat menargetkan sebanyak 30 juta pelaku UMKM dari 65 juta dapat memanfaatkan ekosistem digital e-commerce pada 2024.

Berdasarkan data Asosiasi e-Commerce Indonesia per Mei 2021, sebanyak 21 persen dari target atau 13,7 juta pelaku UMKM sudah memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan hasil usaha mereka. Johnny menjelaskan pihaknya punya sejumlah strategi guna merealisasikan target tersebut mulai dari pembangunan serat optik bawah laut yang menghubungkan berbagai daerah di Indonesia, pemanfaatan satelit, hingga transmisi microwave link yang menghubungkan titik-titik infrastruktur middle mile dengan last mile.

Dia mengungkapkan saat ini sudah terbangun titik-titik infrastruktur telekomunikasi digital melalui serat optik yang menghubungkan destinasi wisata Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dengan Mandalika di Nusa Tenggara Barat."Program-program itu disiapkan dalam satu paket besar di sisi infrastruktur," kata Johnyy.

Selain pembangunan infrastruktur telekomunikasi, Kemenkominfo juga mendorong talenta digital dengan merilis program-program pelatihan mulai dari pelatihan tingkat dasar digital hingga pelatihan untuk keahlian tingkat menengah bagi kaum muda berijazah SMA dan sarjana dengan kuota 100.000 kursi per tahun.Mereka akan mendapatkan pelatihan tentang komputasi awal, artificial intelligence maupun big data dalam upaya mendukung UMKM agar bisa masuk ke pasar digital.

Sepanjang 2020, sektor ekonomi digital di Indonesia tercatat tumbuh sebesar 11 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.Dengan pertumbuhan yang tinggi tersebut, ekonomi digital memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp619 triliun.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement