Kamis 17 Jun 2021 11:50 WIB

Rizky Bermimpi Kuasai Asia dengan Produk Kosmetik Halal

Kliniknya kecanatikannya adalah satu-satunya yang menggunakan bahan herbal 100 persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Direktur CV Skin Solution Beauty Care Indonesia Rizky Ananda Musa bermimpi bisa menguasai Asia dengan produk kosmetik halal.
Foto: Istimewa
Direktur CV Skin Solution Beauty Care Indonesia Rizky Ananda Musa bermimpi bisa menguasai Asia dengan produk kosmetik halal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bisnis produk perawatan kulit saat ini sedang moncer. Bahkan, sektor bisnis ini masih tetap bertengger walaupun badai pandemi Covid 19 masih terjadi. 

Pemain lokal untuk bisnis produk perawatan kulit ini, terus bermunculan. Salah satu yang paling berkembang di Jabar untuk bisnis ini, adalah Rizky Ananda Musa. 

Saat ini, Rizky yang merupakan Direktur CV Skin Solution Beauty Care Indonesia ini sedang bersemangat membesarkan bisnis produksi kosmetiknya. Selain sebagai pemegang merek, ia membuka usaha produksi kosmetik de­ngan izin CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik dan Benar) dari Badan POM dan Dinas Kesehatan.

 

photo
Direktur CV Skin Solution Beauty Care Indonesia Rizky Ananda Musa bermimpi bisa menguasai Asia dengan produk kosmetik halal. - (Istimewa)

 

Rizky menceritakan awal mula membangun bisnis skincare yang sudah berjalan lima tahun tersebut. Sejak lama, dia memang sudah tertarik dengan skincare dan produk kecantikan lainnya.

"Saya sampai belajar tata rias juga agar bisa dandan sendiri. Tapi setelah dijalani, kok lebih tertantang untuk menjual produknya ya. Sejak itu, saya bertahun-tahun menekuni bisnis marketing skincare dan kosmetik," ujar Rizky, Kamis (17/6).

Saat ini, bisnis Rizky pun melesat. Penjualannya hebat. Pada satu titik, dia memikirkan kembali bisnisnya. Dia ingin agar bisa lebih membesarkannya lagi. 

Akhirnya, dia sampai pada kesimpulan harus punya merek sendiri. Bersama suaminya, Michael Simon, Rizky pelan-pelan membangun merek Skin Solutions. 

Selain membuka klinik, dia juga membuka pabrik rumahan untuk memproduksi skincare. Di bawah CV Skin Solution, Rizky bisa memproduksi produk perawatan kulit dan kecantikan hingga kapasitas di bawah 10 ribu buah. Saat ini, sudah lebih dari 70 merek skincare yang dia tangani di pabrik skala rumahan tersebut.

"Dengan buka pabrik, saya ingin membantu sesama di bisnis ini. Tidak hanya menjual produknya, tapi juga memproduksi skincare agar teman-teman bisa punya bisnis juga," kata ibu dari empat orang anak ini.

Menurutnya, ia paling senang melihat perkembangan bisnis klien di ranah skincare ini. "Ada yang modal awalnya minim, tapi setelah ditekuni sekarang omzetnya berkali-kali lipat," ujar perempuan kelahiran Garut, 3 Oktober 1981 itu.

Rizky mengatakan, bisa jadi kliniknya itu adalah satu-satunya klinik kecantikan yang tidak menggunakan bahan obat-obatan di dalamnya, tapi herbal 100 persen. 

Keinginan membuat produk kecantikan herbal, kata dia, karena melihat masih banyak produk kosmetik abal-abal yang merugikan konsumen. Padahal, untuk kandungan bahan tertentu bisa didapat dari ekstraksi herbal dan unsur alami lain.

Misalnya, zat arbutin untuk mencerahkan. Menurut Rizky, bisa juga diperoleh dari eks­traksi berbagai tanaman berry. 

Lalu zat antiacne (jerawat) bisa dari centella. "Saya ingin ikut alur yang benar. Misalnya dalam membuat produk, tidak ingin yang melenceng dari aturan Badan POM dan Dinas Kesehatan. Juga saat membangun pabrik, saya ikuti alurnya dengan benar dan sebisa mungkin dikerjakan sendiri," papar Rizky.

Selain menggunakan bahan herbal, menurut Rizky, skin solution lebih mengutamakan produk herbal yang halal walaupun saat ini bahan bakunya masih impor dari luar negeri. Perusahaannya, masih harus mengimpor bahan baku karena masih sulitnya mendapatkan bahan baku dasar herbal yang ada di Indonesia.

"Tapi, kehalalan produk sangat kami perhatikan dari mulai bahan baku sampai proses produksinya semuanya kami perhatikan kehalalannya," katanya.

Rizky mengatakan, ia sangat memperhatikan kehalalan produk kosmetik yang dibuatnya, agar para pengguna kosmetiknya terutama yang muslim tak was-was menggunakan produknya.

Tahun 2020, kata Rizky, menjadi moment yang penting bagi Rizky dan suaminya. Karena, ia bisa membuka pabrik kosmetik berskala industri (besar) dengan kapasitas yang lebih banyak lagi. 

"Mesin-mesin sudah masuk. Sempat terhambat karena pandemi, tapi sekarang pelan-pelan mulai jalan lagi. Mesin-mesin ini pakai teknologi Jepang dan Korea untuk memproduksi dalam skala besar," kata Rizky.

Saat ini, kata dia, permintaan untuk produksi di pabriknya sudah mulai berdatangan termasuk dari negara tetangga. Rizky mengatakan ingin unggul untuk skala Asia. Mimpi yang sangat besar, tetapi dia percaya bisa mewujudkannya. 

Rizky yang juga menjadi Wakil Ketua Perkosmi Jabar ini percaya, jika industri kosmetik tanah air bisa berkembang pesat. Saat ini, di Jabar ada 180 pabrik kosmetik yang tercatat. Artinya, persaingan semakin ketat, tetapi harus dianggap sebagai tantangan.

Menurut Alumnus Prodi Manajemen FE Unisba ini, dia sudah punya bakat berdagang sejak remaja. Saat masih SMA, dia sudah sering berdagang barang-barang seperti tas atau sepatu. 

"Saat kuliah tidak ragu untuk ambil jurusan ekonomi. Katanya sih semua yang saya jual pasti laku, hehehe," kata Rizky.

Menurutnya, walaupun, dulu dia dikatakan hidup nyaman dari kecil. Tapi, kehidupannya tetap hidup dengan penuh disiplin.

Rizky mengatakan, untuk urusan uang jajan, orangtuanya mendidik cukup tegas sehingga membuatnya sungkan untuk terus meminta.

"Saya harus mencari cara sendiri agar bisa dapat tambahan uang jajan," Putri pasangan Imran Musa (alm) dan Setiawati ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement