Kamis 17 Jun 2021 11:36 WIB

Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen pada 2022

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 4,4 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan tumbuh lima persen. Adapun prediksi ini di bawah target yang ditetapkan pemerintah yakni kisaran 5,2 persen sampai 5,8 persen.

Dalam Global Economic Prospects June 2021, World Bank menuliskan angka tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan penyebaran wabah Covid-19 yang masih massif, sehingga memaksa pemerintah untuk mengetatkan mobilitas masyarakat.

Baca Juga

“Tingkat infeksi Covid-19 tetap tinggi di Indonesia. Langkah-langkah jarak sosial untuk membendung pandemi telah diterapkan kembali di seluruh wilayah mencerminkan infeksi yang berkepanjangan dan lambatnya,” tulis World Bank dalam pernyataan resmi seperti dikutip Kamis (17/6).

Bank Dunia mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan sebesar 4,4 persen dan menguat ke level lima persen pada tahun depan. Namun demikian, pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk mampu merealisasikan target itu di antaranya memulihkan sektor-sektor usaha yang terdampak oleh pandemi Covid-19 sejak tahun lalu, yakni perdagangan, transportasi, dan jasa.

Pemerintah pun optimistis target pertumbuhan yang ditetapkan kisaran 5,2 persen sampai 5,8 persen pada 2022 bisa terealisasi.

Sementara itu Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan komponen sasaran prioritas nasional I dalam rancangan kerja pemerintah 2022 yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Adapun sejumlah komponen sasaran per sektor tersebut berbasis pada target pertumbuhan ekonomi yang telah disepakati.

“Pertumbuhan ekonomi 2022 kami break down ke beberapa sektor seperti ke pertanian, perikanan, industri pengolahan, ekspor, dan pariwisata,” kata Amalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement