Kamis 17 Jun 2021 10:06 WIB

Sosiolog Sebut Ada Empat Tingkatan Sikapi Kasus Covid-19

Pemerintah di daerah diminta jangan membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Empat tingkatan dalam menyikapi kasus Covid-19 (ilustrasi).
Foto: MgIT03
Empat tingkatan dalam menyikapi kasus Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dinilai mesti membenahi sikap dan tindakannya agar upaya pencegahan pandemi Covid-19 bisa berjalan baik. Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, Sunyoto Usman, mengatakan ada empat tingkatan dalam menyikapi kasus Covid-19.

Keempat hal tersebut yakni pengetahuan, kesadaran, sikap, dan tindakan. Menurut dia, pengetahuan mengenai Covid-19 sudah tersebar dan kesadaran masyarakat mulai timbul. Namun yang masih harus dibenahi berkaitan dengan sikap dan tindakan. 

"Sikap dan tindakan itu level analisisnya sudah komunal. Kalau kesadaran, itu relatif masih individual atau kelompok kecil," kata Sunyoto.

Dia mencontohkan bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang menurutnya berhasil menciptakan sikap dan gerakan secara komunal di lintas kabupaten/kota dalam menghadapi penyebaran Covid-19. Misal, kasus di Kudus, tapi penanganannya melibatkan dokter dari wilayah lain.

Sikap dan tindakan itu melibatkan multistakeholder dan sudah pada ruang lingkup yang lebih luas. "Kalau hanya bicara kesadaran, masih butuh sikap, dibutuhkan tindakan, dan itu sifatnya komunal," ujarnya.

Dia menilai apa yang telah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lakukan sudah tepat. "Lintas daerah digerakkan, sudah betul. Jadi tidak hanya tahu saja, tidak hanya sadar saja, tapi melakukan tindakan kerja sama, kolektif, multistakeholder, lintas daerah," ujarnya.

Dia menegaskan pencegahan penularan Covid-19 bukan hanya urusan pemerintah pusat. Pemerintah pusat membuat kebijakan strategis, sedangkan pendekatan secara individual bisa dilakukan kelompok masyarakat.

Dia menyebut, pemerintah pusat membuat kebijakan yang strategis, sementara operasional berada di tingkat bawah. Sunyoto menilai para pemimpin maupun elite bangsa ini perlu memberikan keteladanan bagi masyarakat agar protokol kesehatan tetap dipatuhi.

"Elite dan tokoh-tokoh masyarakat harus memberikan keteladanan," kata dia.

Dia mengatakan, bupati dan camat jangan membuat kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Sebaliknya, buatlah contoh baik yang bisa ditularkan pada masyarakat lain. 

Menurut dia, hukuman atau sanksi tidak akan efektif menekan kasus Covid-19. "Harus ada gerakan komunal seperti apa, ada insentif dan disinsentif," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement