Kamis 17 Jun 2021 06:16 WIB

HIPMI Baca Peluang Bisnis Selama Pandemi

Industri terkait aktivitas hobi, makanan dan personal care bisa jadi peluang bisnis.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Perajin membuat kue kering berbahan tepung tempe di industri rumahan iniTempe Bali, Badung, Bali. Makanan menjadi salah satu industri yang tetap bertahan dan tumbuh di masa pandemi (ilustrasi)
Foto: FIKRI YUSUF/ANTARA
Perajin membuat kue kering berbahan tepung tempe di industri rumahan iniTempe Bali, Badung, Bali. Makanan menjadi salah satu industri yang tetap bertahan dan tumbuh di masa pandemi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia yang dilanda pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini. Masyarakat Indonesia pun sudah terbiasa menjalani kehidupan sehari-hari di tengah pandemi yang juga berbarengan dengan dunia telah masuk dalam revolusi 4.0. Revolusi di era ini hampir semua kehidupan bisa dilakukan berbasis online.

Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bagas Adhadirgha menjelaskan, dunia bisnis juga terkena dampak efek dari pandemi Covid-19. Beberapa sektor usaha yang mengalami penurunan akibat pandemi. Seperti sektor transportasi atau akomodasi dengan penurunan mencapai minus 45 persen.

Baca Juga

"Walaupun begitu, di sisi lain industri yang terkait dengan aktivitas hobi, makanan dan personal care naik lebih 50 persen. Inilah yang harus kita lihat sebagai peluang. Dan penerapan digital marketing harus diimplementasikan untuk setiap pengusaha karena semua sudah bergerak di digital," ungkap Bagas, Rabu (16/6).

Dalam webinar dengan tema 'Tren dan Peluang Bisnis di Masa Pandemi, Kejar Pendapatan Miliaran Rupiah Melalui Bisnis Online Rumahan', Bagas menjelaskan, beberapa hal terkait dengan peluang dan strategi berbisnis di tengah pandemi. "Dengan /big data yang kita dapat ini, bisa dilihat bahwa ada peluang-peluang baru yang muncul di era pandemi. Dan untuk pengusaha muda yang baru memulai usaha, bisa memaksimalkan dengan peluang-peluang yang tercipta karena Pandemi Covid-19," kata Bagas.

Bagas juga menjelaskan, strategi yang digunakan bisa menggunakan cloud computing karena menawarkan elastisitas juga memungkinkan penerapan inovasi dan redefinisi ulang layanan serta bisnis dengan lebih cepat dan mudah. Selain itu, penggunaan cloud computing juga mendukung target pemilik bisnis untuk melakukan ekspansi layanan dengan cepat dan mudah.

Untuk meminimalkan dampak Covid-19, pemerintah membantu dengan disahkannya UU tentang Cipta Kerja yang memihak bagi sektor usaha dengan mempermudah perizinan dan menciptakan iklim investasi yang baik. Selain itu juga memberikan kemudahan bagi pelaku usaha di era pandemi Covid-19 ini.

"Agar kita sebagai bangsa dapat bangkit dan bisa mencapai tujuan kita bersama di tahun 2045, yaitu Indonesia Emas. Perlu implementasi teknologi digital seperti cloud computing. HIPMI juga lahirkan program HIPMI Digital Academy untuk melahirkan talenta muda yang punya digital skills," ujarnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement