Rabu 16 Jun 2021 15:41 WIB

Disdik Jabar: Pelaksanaan PTM Tunggu Perkembangan Covid-19

Sejumlah upaya yang disusun agar PTM dengan AKB berjalan lancar.

Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, Selasa (15/6). Sekda Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai sejumlah sekolah telah memahami persyaratan PTMT. Selain itu, Ema meminta pihak sekolah untuk tetap menjalin koordinasi dengan tim monitoring dan evaluasi (Monev) aparat kewilayahan dan puskesmas, sehingga jika terjadi sesuatu bisa ditangani dengan baik.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMAN 8 Jalan Solontongan, Kota Bandung, Selasa (15/6). Sekda Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai sejumlah sekolah telah memahami persyaratan PTMT. Selain itu, Ema meminta pihak sekolah untuk tetap menjalin koordinasi dengan tim monitoring dan evaluasi (Monev) aparat kewilayahan dan puskesmas, sehingga jika terjadi sesuatu bisa ditangani dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menyatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah menunggu perkembangan situasi penyebaran COVID-19 hingga sepekan menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022 pada 19 Juli mendatang.

"Keputusannya menunggu Juli. Mengikuti kondisi an perkembangan satu pekan sebelum 19 Juli, seperti apa kebijakan pemerintah. Di Jabar diberi nama PTM dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB)," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi di Bandung, Rabu (16/6).

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menegaskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah yang berada di wilayah zona merah COVID-19 ditunda dulu demi menghindari penyebaran virus corona di lingkungan sekolah. Pada pekan ini, ada dua wilayah di Jawa Barat, yakni Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Bandung yang masuk dalam zona merah COVID-19.

Lebih lanjut, Dedi Supandi mengatakan sejauh ini pihaknya gencar menyiapkan pelaksanaan PTM dengan AKB agar berjalan lancar, dimana terdapat rambu-rambu yang menjadi acuan agar kegiatan belajar mengajar di Jabar berjalan optimal. Dia mengatakan sejumlah upaya yang disusun agar PTM dengan AKB berjalan lancar, di antaranya memaksimalkan pelayanan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidikan yang saat ini telah mencapai 72 persen.

"Selain itu, sekolah wajib menyiapkan keduanya sarana dan prasarana PTM dan PJJ atau pembelajaran jarak jauh," katanya.

Selanjutnya, jika ada keputusan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau pemerintah provinsi terkait pembatasan kegiatan masyarakat karena lonjakan kasus COVID-19, PTM dengan AKB dihentikan sementara waktu per tanggal tersebut dan apabila terjadi kasus COVID-19 di sekolah, PTM dengan AKB harus dihentikan sementara dan lakukan tindakan.

"Termasuk jika di sekolah ada ruang terbuka yang bisa digunakan untuk PKM juga kita perbolehkan untuk belajar di ruang terbuka," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement