Jangan Malu Mengatakan 'Tidak Tahu'
Agama | Tuesday, 15 Jun 2021, 12:39 WIBKita seringkali merasa malu untuk bilang âtidak tahuâ padahal sejatinya kita memang tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada kita. Akhirnya, terpaksa berbohong dan ângarang-ngarangâ dalam menjawab pertanyaan tersebut. Padahal Rasulullah sendiri, meski derajatnya begitu tinggi, namun ketika ditanya malaikat Jibril tentang sesuatu yang tidak diketahuinya yakni soal terjadinya hari kiamat, beliau secara jujur mengatakan, âTidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanyaâ. (HR Muslim).
Perkataan âtidak tahuâ atau "saya tidak tahu" bukanlah aib atau cela bagi orang yang menjawabnya yang memang dalam kondisi tidak tahu. Sehingga kita dijauhkan dari berkata dusta yang sangat diharamkan Allah. Mengada-ada bukanlah akhlak seorang mukmin. Apalagi hanya demi gengsi atau hanya sekedar karena malu pada manusia yang bertanya atau manusia lainnya agar tidak dibilang bodoh. Abu Darda, seorang ahli hikmah sahabat Nabi pernah berujar penuh hikmah, âUcapan âsaya tidak tahuâ adalah setengah dari ilmu.â
Semua itu memang wajar, karena Allah Swt sendiri telah berfirman dalam surat Al Isra:85 â..dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.â. Jadi, janganlah malu untuk bilang âtidak tahuâ jika memang kita âtidak tahuâ jawabannya sehingga tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak kita ketahui.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.