Selasa 15 Jun 2021 14:16 WIB

Inovasi Fakultas Syariah Unisba dalam Hijaukan Kota Bandung

Fakultas Syariah Unisba dan PKK Mandalajati beri pelatihan pengolahan pupuk organik

Fakultas Syariah UNISBA bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kecamatan Mandalajati Kota Bandung untuk memberikan pelatihan pada warga tentang pengolahan sampah organik agar menjadi pupuk.
Foto: Unisba
Fakultas Syariah UNISBA bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kecamatan Mandalajati Kota Bandung untuk memberikan pelatihan pada warga tentang pengolahan sampah organik agar menjadi pupuk.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandung memulai program baru penanganan sampah pada tahun 2018 dengan meluncurkan sebuah gerakan KANG PISMAN (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan), program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah. 

Perkembangan inovasi dari program tersebut selalu ditunggu oleh masyarakat, pasalnya masih banyak masyarakat yang kekurangan literasi akan pengolahan sampah, terutama sampah yang bisa menghasilan nominal uang. Mereka berharap pemerintah dapat menanggulangi sampah dengan banyaknya reward yang bisa didapatkan warganya.

Inovasi terbaru dalam program ini adalah pemisahan sampah basah atau organik dan pengolahannya menjadi pupuk, pupuk ini bisa digunakan atau dijual kembali dengan tujuan membantu program terbaru Hijaukan Kota Bandung.

“Semoga program ini menjadi gebrakan baru bagi warga Bandung agar selalu mencintai alam dengan menanam pohon, Bandung asri kembali adalah impian kita semua,” kata Walikota Bandung,  Oded M. Danial.

Fakultas Syariah UNISBA bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kecamatan Mandalajati Kota Bandung untuk memberikan pelatihan pada warga tentang pengolahan sampah organik agar menjadi pupuk. Pelatihan ini dilakukan beberapa kali pada Januari sampai dengan Agustus 2020 dan kemudian langsung dilaksanakan praktik mulai dari pemilihan sampah, pengolahan sampah, pembuatan pupuk dan juga penjualan pupuk.

Ketua tim PKM, Nanik Eprianti, S.Sy., M.M., mengatakan, pemanfaatan sampah dengan tepat membuat sampah mempunyai nilai ekonomi.

“Manajemen sampah yang baik dan kerja sama masyarakat dapat membuat sampah bernilai serta lingkungan yang bersih dan sehat. Pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat adalah suatu pendekatan pengelolaan sampah yang didasarkan pada kebutuhan dan permintaaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan, dikontrol dan dievaluasi bersama masyarakat,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement