Selasa 15 Jun 2021 13:43 WIB

Varian Delta dari India Terus Merebak di Indonesia

Varian asal India tersebut terbukti bisa melemahkan imun tubuh.

Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik
Foto: republika/mardiah
Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wahyu Suryana, Dessy Suciati Saputri, Dadang Kurnia

JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, varian B.1.617.2 atau Delta yang pertama kali ditemukan di India mendominasi terjadinya lonjakan kasus pada sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Kudus, DKI Jakarta, dan Bangkalan. Varian tersebut diketahui memiliki daya tular yang lebih cepat.

"Kami sedikit menambahkan, melaporkan juga ke beliau mengapa ini penting. Karena beberapa daerah, seperti Kudus, DKI Jakarta, dan Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian Deltanya atau B.1.617.2 atau juga varian dari India mendominasi," ujar Menkes saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (14/6).

Ia menyebut, penularan dari varian Delta ini lebih cepat dibandingkan varian lainnya. Meskipun demikian, varian ini tak lebih mematikan.

"Bapak Presiden menekankan sekali lagi bahwa protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin sesuai dengan aturan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) mikro yang sudah ada," kata Budi.

Presiden Jokowi pun menginstruksikan Panglima TNI dan Kapolri agar memastikan pelaksanaan prokes di lapangan sesuai dengan aturan yang telah disusun dalam kebijakan PPKM mikro. "Banyaknya klaster keluarga yang terpapar Covid-19 saat ini disebabkan oleh aktivitas mudik, pariwisata, dan kegiatan makan bersama. Sehingga, beliau meminta agar ketiga aktivitas di mana kesempatan untuk membuka maskernya tinggi, ini benar-benar diperhatikan," kata Menkes.

Varian B.1.617.2 diketahui menyebabkan lonjakan penularan di India dua bulan belakangan. Lonjakan kasus di India beberapa kali mencapai rekor harian lebih dari 300 ribu.

Selain itu, kematian di India juga beberapa kali memecahkan rekor harian sedunia, yang terkini melampai 6.000 jiwa per hari. Lonjakan kasus itu membawa India ke posisi kedua sedunia dengan hampir 30 juta kasus dan 374 ribu kematian.

Varian Delta mula terdeteksi masuk Indonesia di Banten pada awal Mei 2021 lalu. Varian itu juga menjangkiti sejumlah awak kapal di Cilacap dan menulari sejumlah tenaga kesehatan pada akhir Mei.

Dalam rekap sekuens variant of concern yang dilansir Kemenkes, dari total 1.989 sekuens telah terdeteksi 145 mutasi baru. Di antaranya 36 varian B.1.1.7 (asal Inggris), 5 varian B.1.351 (asal Afrika Selatan), dan 104 varian B.1.617.2 dari India.

Sekuens Delta terbanyak terdeteksi di DKI Jakarta (20 sekuens); serta wilayah Brebes, Cilacap, Kudus, di Jawa Tengah (75 sekuens). Selain itu, terdeteksi juga masing-masing tiga sekuens Delta di...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement