Senin 14 Jun 2021 21:24 WIB

Menhub Bahas Peluang Pembangunan LRT Bali dengan Korsel

Rencana pembangunan LRT Bali dibagi menjadi dua fase.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dalam pertemuan dengan Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Budi sempat membahas rencana pembangunan LRT di Bali.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dalam pertemuan dengan Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Budi sempat membahas rencana pembangunan LRT di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengadakan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia Tae Sung Park, di Jakarta, Senin (14/6). Dalam pertemuan tersebut, Budi membahas peluang kerja sama pembangunan infrastruktur lintas rel terpadu (LRT) di Bali dan moda raya terpadu (MRT) Jakarta fase 4 rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Saya melakukan pertemuan dengan Dubes Korsel untuk Indonesia membahas peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia dan kami menyambut baik keinginan pihak Korsel untuk terlibat dalam pembangunan kereta api di Bali dan Jakarta," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (14/6). 

Baca Juga

Budi mengatakan, terkait rencana pembangunan infrastruktur kereta api di Bali, Pemerintah Provinsi Bali telah bekerja sama dengan Korea Selatan melalui Korea National Railway. Kerja sama tersebut dilakukan untuk menyusun kajian prastudi kelayakan terkait rencana pembangunan LRT rute Bandara Ngurah Rai-Seminyak sepanjang 9,46 kilometer. 

Berdasarkan hasil kajian tersebut, rencana pembangunan LRT dibagi menjadi dua fase yaitu Fase 1-A rute Bandara-Stasiun Central Park sepanjang 5,3 kilometer dan Fase 1-B rute Stasiun Central Park-Seminyak sepanjang 4,16 kilometer.

Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Bali bersama Korea National Railway masih melakukan kajian. Khususnya dalam mengkaji rencana pembangunan LRT untuk fase kedua dengan rute Seminyak-Mengwitani.

Terkait rencana pembangunan LRT di Bali, Budi menuturkan Pemerintah Provinsi Bali telah mengusulkan agar pembiayaan penyusunan studi kelayakan dapat dikerjasamakan dengan pihak Korea Selatan melalui skema hibah. "Namun demikian, sesuai saran dari Bappenas, kami masih harus menunggu Bappenas menyelesaikan penyusunan Rencana Mobilitas Perkotaan di akhir tahun 2021,” ungkap Budi. 

Budi menambahkan, Korea Selatan juga berkeinginan untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 4 rute Fatmawati – TMII. Sesuai hasil kajian prastudi kelayakan yang dilakukan PT MRT Jakarta pada 2020, diperlukan penambahan rute layanan MRT rute Fatmawati-TMII untuk semakin meningkatkan pelayanan salah satu angkutan massal perkotaan tersebut.

Selain kedua rencana kerja sama tersebut, Budi mengatakan pertemuan juga membahas rencana proyek lainnya seperti Bandar Udara Hang Nadim di Batam, penggunaan mobil listrik, dan pengembangan jalur Kereta Api angkutan batubara di Sumbagsel (Lahat - Tarahan). Begitu juga dengan jalur Kereta Api di Kalimantan Tengah (Purukcahu - Bangkuang).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement