REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto diketahui menerima kedatangan Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Jumat (11/6). Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan isi pertemuan tersebut.
"Pada prinsipnya yang diprogram Pak Prabowo sama, nggak ada beda. Mungkin bertanya wajar namanya akademisi dia kan selalu mengkritik apa yang membuat kebijakan, yang mungkin butuh penjelasan lebih detail aja," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6).
Sahroni juga mengungkapkan pertemuan tersebut disambut baik oleh Prabowo. "Oke banget, happy banget. Kalau sudah dijelaskan sama-sama enak kan, aman. Kan gak ada apa-apa selebihnya nggak ada komentar berlebihan juga," ujarnya.
Ia membantah pertemuan tersebut dijembatani olehnya. Menurut Syahroni, pertemuan tersebut digelar agar polemik mengenai pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tidak berkepanjangan. "Biar negeri ini adem-adem, ya gak," ujarnya.
Dia juga membantah pertemuan tersebut dikaitkan dengan partai. Tidak hanya NasDem, Sahroni mengatakan, Connie berkawan baik dengan sejumlah partai, seperti PDIP dan Golkar.
"Jadi, nggak terkait partai, nggak ada," katanya menegaskan.
Sebelumnya, beredar foto pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie. Hadir juga Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
Pertemuan tersebut digelar usai ramai-ramai pernyataan Connie soal adanya identitas "Mister M" yang disebut-sebut sebagai mafia alutsista. Menurut Conny, identitas "Mister M" dapat dengan mudah diungkap jika Kemenhan mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk masuk menelisik tahapan proses CADMID alutsista.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
