Gobel Paparkan Aspek Ekonomi dalam Ketahanan Nasional

Gobel sebut keamanan dan pertahanan yang baik mengundang investasi untuk ekonomi

Senin , 14 Jun 2021, 17:54 WIB
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel memaparkan pentingnya aspek ekonomi dalam sistem ketahanan nasional di hadapan perwira siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Senin, (14/6).
Foto: istimewa
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel memaparkan pentingnya aspek ekonomi dalam sistem ketahanan nasional di hadapan perwira siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Senin, (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel memaparkan pentingnya aspek ekonomi dalam sistem ketahanan nasional.

“Apalagi dengan adanya pandemi Covid19 ini, pemahaman terhadap ekonomi makin penting,” katanya di hadapan perwira siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Senin, (14/6).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Gorontalo itu memberikan kuliah umum dengan tema Pembentukan Karakter Kepemimpinan Nasional di Masa Pandemi Covid-19 Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Terwujudnya Indonesia Tangguh. Dalam acara itu hadir Wadan Seskoal Laksamana Pertama Imam Musani. Selain diikuti perwira dari TNI AL, pendidikan ini juga diikuti perwira dari TNI AD, TNI AU, Polri dan perwira dari Singapura, Malaysia, Pakistan, dan Uni Emirat Arab.

Politisi dari Partai Nasdem ini menyatakan salah satu kekuatan utama Indonesia adalah kekayaan alamnya yang berlimpah. “Di masa pandemi ini, kita tak kekurangan pangan karena alam kita yang subur,” katanya. 

Dengan memahami fakta-fakta tentang kondisi dan potensi ekonomi, katanya, maka pimpinan TNI bisa lebih komprehensif dalam menilai ketahanan nasional Indonesia. Karena itu, Gobel menyatakan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan adalah bukan dua hal untuk dipertentangkan.

Dimana keduanya harus berjalan beriringan. "Tidak bisa kesejahteraan dulu, kemudian keamanan. Juga tidak bisa keamanan dulu, kemudian kesejahteraan. Keduanya saling terkait,” ungkap dia.

Gobel mengatakan, “Wilayah Indonesia sangat luas. Tak mungkin kita bisa menempatkan personelnya di seluruh pelosok negeri. Maka rakyat yang sejahtera merupakan alat pertahanan yang paling efektif. Tak mungkin negara kuat jika rakyatntya tidak sejahtera.”

Namun demikian, ia juga mengatakan, luasnya wilayah Indonesia juga harus bisa dijaga oleh militer yang andal. Keamanan dan pertahanan yang baik, katanya, juga menjadi jaminan bagi hadirnya investasi. “Jika tidak kita yang menjaga maka investor itu nantinya yang akan membawa tentaranya untuk menjaga investasinya,” katanya.

Karena itu, Gobel menyatakan, modernisasi alutsista untuk TNI merupakan kebutuhan nyata. “Teknologi terus berkembang, dan kita harus mengikutinya, termasuk untuk kebutuhan alutsista,” katanya. Agar tak semuanya bergantung pada luar negeri, ia juga menekankan pentingnya membangun industri pertahanan dan industri strategis di dalam negeri.

Namun Gobel juga mengingatkan bahwa dalam memajukan suatu bangsa ada tiga komponen sebagai suatu triangle yang saling terkait. Pertama, kualitas sumberdaya manusia. Kedua, nilai-nilai budaya. Ketiga, penguasaan terhadap sains dan teknologi. 

“Nah, faktor teknologi ini, salah satunya adalah alutsista,” katanya. Sedangkan soal nilai-nilai budaya, ia menyatakan pentingnya kesatuan TNI dan rakyat.

“Karena itu jangan membuat pengkotak-kotakan antara rakyat dan TNI. TNI itu anak kandung rakyat. Satu kesatuan, harus maju bersama-sama. Harus ada mutual respect, mutual trust, dan mutual benefit. Saling hormat, saling percaya, dan saling memberi manfaat. Jika ini terjadi, insya Allah Indonesia tangguh akan tercapai,” katanya.