Senin 14 Jun 2021 15:16 WIB

Anies Belum Putuskan Tarik Rem Darurat

Lonjakan pertambahan kasus aktif virus corona saat ini tidak boleh dianggap enteng. 

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kedua kanan) memeriksa kesiapan pasukan usai mengikuti apel bersama Penegakan Pendisiplinan PPKM Berskala Mikro TA 2021 di Jakarta.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kedua kanan) memeriksa kesiapan pasukan usai mengikuti apel bersama Penegakan Pendisiplinan PPKM Berskala Mikro TA 2021 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pihaknya belum memutuskan untuk menarik rem darurat atau menerapkan kebijakan yang lebih ketat menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Anies menyebut, pihaknya masih akan melakukan pembahasan terkait hal tersebut. 

"Belum tahu, nanti akan kita bahas ya," kata Anies di Jakarta Pusat, Senin (14/6).

Dia pun kembali mengingatkan, bahwa gelombang lonjakan pertambahan kasus aktif virus corona saat ini tidak boleh dianggap enteng. Anies juga mengajak seluruh masyarakat agar mengurangi mobilitas di luar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Sebab, ucap dia, pandemi Covid-19 belum berakhir. 

"Jadi saya mengajak seluruh masyarakat sadari bahwa kita masih dalam kondisi pandemi. Artinya tinggalah di rumah, kecuali untuk kebutuhan yang urgent, untuk kebutuhan yang mendasar. Selebihnya tinggallah di rumah," ujar dia. 

Selain itu, Anies juga meminta, seluruh pelaku usaha dan ekonomi, kegiatan sosial, kegiatan budaya, serta keagamaan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan ditaati oleh seluruh warga. Sehingga, dapat menekan angka penularan virus corona. 

"Itu adalah bagian dari sikap bertanggungjawab untuk melindungi diri kita sendiri, lingkungan kita, keluarga kita," ujarnya. 

Sebelumnya, Anies menyampaikan, dalam beberapa hari ini kondisi di Ibu Kota sangat mengkhawatirkan lantaran adanya peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan. Menurut dia, hal tersebut merupakan imbas dari masa libur Lebaran pada bulan Mei 2021 lalu. 

"Beberapa hari ini kondisi di Jakarta amat mengkhawatirkan. Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus covid setelah musim libur Lebaran bulan lalu," kata Anies di Blok S, Jakarta Selatan, Ahad (13/6). Lonjakannya mulai dirasakan hari-hari ini bukan hanya di Jakarta, tapi di berbagai wilayah di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement