Senin 14 Jun 2021 12:00 WIB

Kasus Covid Melonjak, Anies: Imbas Libur Lebaran

Dalam waktu satu minggu, kasus covid 19 mengalami pertambahan 50 persen.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada media.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada media.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, dalam beberapa hari ini, kondisi di Ibu Kota sangat mengkhawatirkan karena adanya peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan. Menurut dia, hal tersebut merupakan imbas dari masa libur Lebaran pada Mei 2021 lalu. 

"Beberapa hari ini kondisi di Jakarta amat mengkhawatirkan. Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid setelah musim libur Lebaran bulan lalu," kata Anies di Blok S, Jakarta Selatan, Ahad (13/6).

"Lonjakannya mulai dirasakan hari-hari ini bukan hanya di Jakarta,  melainkan di berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya menambahkan. 

Anies mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, pada 6 Juni 2021 angka kasus aktif Covid-19 sebesar 11.500 kasus. Kemudian, kata dia, dalam sepekan bertambah sebanyak 50 persen. 

"Data menunjukkan bahwa di dalam satu minggu terakhir, kasus aktif di Jakarta tanggal 6 Juni 11.500, dan hari ini menjadi 17.400. Dalam waktu satu minggu mengalami pertambahan 50 persen," ungkap dia. 

Selain itu, Anies menuturkan, positivity rate di DKI Jakarta juga melonjak dari pekan sebelumnya sebesar 9 persen menjadi 17 persen. Padahal, menurut dia, kemampuan testing yang dilakukan di Ibu Kota sudah empat kali lipat. 

"Pekan ini ditingkatkan 8 kali lipat, tapi tetap positivity rate-nya tinggi. Ini menunjukkan di luar sana ada peningkatan kasus yang amat signifikan," tutur dia.

Lebih lanjut dia pun menyampaikan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (RS) di rumah sakit rujukan Covid-19 seluruh wilayah DKI Jakarta mengalami lonjakan. Dia menuturkan, pada 5 Juni, tingkat keterisian tempat tidur sebesar 45 persen. Kini, meningkat menjadi 75 persen. 

Anies menyebut, dari tingkat keterisian itu, 27 persen pasien Covid-19 di antaranya adalah warga dari luar Jakarta. "Jadi, satu dari empat pasien yang ada di Jakarta adalah (warga) luar Jakarta. Kita memperlakukan sama, tidak membedakan. Tapi, kita berharap agar seluruh wilayah Jakarta maupun tetangga Jakarta ambil sikap yang sama," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement