Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image LK Siregar

Gaisss simak yaa.. Ini caranya menghitung Mahal atau Murah

Eduaksi | Sunday, 13 Jun 2021, 22:23 WIB
numpang kereen yaa... :-)

Pernah gak sih kita saat mengambil keputusan untuk membeli dengan cara cicilan dihadapkan dengan pertanyaan dalam diri sendiri, ini jadinya harga barangnya termasuk kategori Mahal atau Murah yaa? Nah kalo gitu kita intip definisi Mahal dalam KBBI yuk. Ternyata makna mahal di KBBI adalah: tinggi harganya. Bagaimana dengan murah? Makna murah di KBBI adalah: lebih rendah daripada harga yang dianggap berlaku di pasaran.

Karena saya adalah orang keuangan (maksudnya kerja dibidang keuangan gitu loh gaiss), maka rasa penasaran bagaimana cara menghitungnya saya coba jawab dengan dimensi itung2an keuangan sederhana. Dan kali ini saya ingin berbagi dimensi cara menghitung Mahal atau Murah kepada warga #Retizen yang kereen.

Pernah denger istilah IRR? itu loh Internal Rate of Return, atau bahasa lainnya adalah indikator tingkat efisiensi dari sebuah investasi. Semakin tinggi nilai IRR sebuah investasi maka artinya semakin baik. Nah dalam perhitungan Mahal atau Murah ini dimensi IRR kita uji dari sisi krediturnya (pemberi cicilan) yaa, artinya IRR semakin tinggi maka kreditur makin happy... plis di catet yaa

Pernah denger istilah Interest? nah kalo ini adalah sejumlah imbalan yang harus diterima kreditur (pemberi cicilan) atas pembiayaan yang diberikan untuk membeli barang. Biasanya indikator tingkat interest menjadi alat komunikasi dengan para debitur (peminjam) nya. Ada yang dengan gaya komunikasi interest bulanan atau tahunan, biasanya agar keliatan Murah maka kreditur menggunakan gaya komunikasi kepada para debiturnya dengan interest bulanan. Interest 1% per bulan tentu akan lebih eye catching dari pada Interest 12% per tahun, padahal kalo secara matematika sederhana 1% x 12 Bulan = 12% = podo wae

Selanjutnya, ijinkan saya menggunakan tabel untuk memberikan simulasi pembelian barang dengan cara cicilan agar lebih bisa visual yaa, sebagai berikut:

formula cicilan adalah: Harga awal / jangka waktu + Interest bulanan = 3juta/6bulan + 3juta x 1% = 530ribu

Nah jika kita liat simulasi perhitungan cicilan diatas, maka nampak bahwa dengan dimensi interest yang dibebankan oleh kreditur (pemberi cicilan) "hanya" Rp.30ribu per bulan nya, dan memang ada Biaya Adminitrasi yang dibebankan kepada debitur (peminjam) diawal sebesar Rp 50ribu untuk 1x transaksi "dianggap" pantas lah, sebagai pengganti lelah dan kertas-kertas administrasi yang ditanggung. Lalu, berdasarkan hal tersebut bisa kita simpulkan sementara bahwa transaksi pembelian kulkas secara cicilan untuk jangka waktu 6 bulan diatas masuk ke dalam kategori "Murah" sesuai penjelasan yang disebutkan. Sampai sini setuju kah gaisss?

Sekarang waktunya, kita validasi ulang dengan dimensi IRR yaa. Masih inget kan IRR adalah indikator tingkat efisiensi dari sebuah investasi. Bagi kreditur, pinjaman yang diberikan adalah investasi maka jika semakin tinggi nilai IRR sebuah investasi maka artinya semakin baik. Terpaksa saya ijin lagi menggunakan tabel yaa, biar lebih nyata tampaknya, sebagai berikut:

Formula IRR bisa pake excel yaa gaisss. Ketik di salah satu kolom kosong =IRR(sorot mulai dari kolom cash out sampe kolom cash in yang terakhir)*12

Kolom IRR di atas menunjukkan investasi kreditur atas pinjaman yang diberikan adalah angka 26,13% per tahun, tentu ini akan menjadi sangat menarik bagi kreditur dibandingkan jika meng-investasikan dananya ke bentuk Deposito, yang mungkin saat ini interest yang ditawarkan bank kisaran 4% per tahun. Artinya, jika dilihat dari sisi kreditur sebetulnya pembeli kulkas dengan cara cicilan ini membayar "Mahal", karena return yang diberikan kepada kreditur lebih tinggi daripada return yang diberikan Bank kepada si kreditur.

Tapi semua itu kita kembalikan kepada alasan si debitur memilih cara pembelian dengan cicilan, jika saja punya dana tabungan sebesar Rp 3juta yang masih belum teralokasi maka keputusan membeli cicilan adalah "Mahal". Namun jika alasannya adalah karena memang tidak ada dana tabungan dan urgensi kulkas itu tinggi, maka 26,13% itu masih lebih rendah daripada manfaatnya maka keputusannya masuk ke dalam kategori "Murah".

Nah, gimana gaiss, sekarang jadi tau kan cara menghitung "Mahal" atau "Murah". Sebetunya point yang ingin saya sampaikan adalah, jangan takut membeli dengan cicilan selama barang itu bermanfaat apalagi bisa membahagiakan keluarga, masalah mahal dan murah itu cuma masalah perspektif saja, yang penting bisa kebayar. Insya Allah kalo niatnya untuk kebaikan pasti diberikan kemampuan dari yang Maha Kaya.

wallahualam bissawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image