Sabtu 12 Jun 2021 18:50 WIB

Dinkes: Waspadai Mobilitas Saat Idul Adha di Surabaya

Protokol kesehatan harus diperketat, tidak hanya di Surabaya.

Petugas kesehatan melakukan tes Antigen kepada penumpang kapal saat penyekatan di Dermaga Penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Madura), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/6/2021). Penyekatan dengan dilakukan tes Antigen bagi penumpang kapal dari Pulau Madura itu untuk menelusuri penyebaran COVID-19, menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas kesehatan melakukan tes Antigen kepada penumpang kapal saat penyekatan di Dermaga Penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Madura), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/6/2021). Penyekatan dengan dilakukan tes Antigen bagi penumpang kapal dari Pulau Madura itu untuk menelusuri penyebaran COVID-19, menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Jawa Timur, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai tingginya mobilitas saat perayaan Idul Adha 1442 Hijriah atau tahun 2021 Masehi. Hal itu penting agar terhindar dari penularan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi hal itu dengan terus memasifkan langkah 3T, yakni pengetesan (testing), penelusuran (tracing) dan pengobatan(treatment). "Kami juga berharap kepada warga beserta pemerintah daerah di luar Surabaya supaya melakukan hal yang sama," katanya.

Baca Juga

Menurut dia, protokol kesehatan Covid-19 yang diterapkan di Kota Surabaya dan luar daerah harus sama-sama ketat dan 3T harus dimasifkan."Yang nomor satu masyarakat harus taat. Tidak bisa hanya di Surabaya yang melakukan, ini kan mobilitas manusianya besar," katanya.

Tidak hanya itu, Febria mengatakan Dinkes bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya akan terus memasifkan pengawasan di Jembatan Suramadu dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari.

Berdasarkan evaluasinya, lanjut dia, saat ini para pengendara yang ingin masuk ke Surabaya mencoba untuk menghindari skrining petugas di Jembatan Suramadu saat tengah malam dan dini hari. Oleh sebab itu, pola penyekatan yang dilakukan saat ini harus diubah untuk mengantisipasi lolosnya para pengendara yang akan masuk ke Surabaya.

Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement