Sabtu 12 Jun 2021 15:07 WIB

McDonalds di Dua Negara Diretas, Hacker Akses Data Pelanggan

Peretas melihat email, alamat pengiriman, dan nomor telepon konsumen.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
McDonalds
Foto: EPA
McDonalds

REPUBLIKA.CO.ID,  SEOUL -- McDonald menjadi salah satu perusahaan besar yang menjadi korban serangan siber. Data konsumennya di Taiwan dan Korea Selatan (Korsel) dibobol. Peretas melihat email, alamat pengiriman dan nomor telepon konsumen tapi tidak detail pembayaran.

Juru bicara McDonald mengatakan akan mengambil langkah untuk mengirimkan notifikasi ke regulator dan konsumen yang tercantum pada dokumen yang dibobol. Peretasan ini pertama kali dilaporkan surat kabar the Wall Street Journal.

Baca Juga

Peretasan ini ditemukan saat penyelidikan eksternal setelah McDonald menemukan aktivitas tanpa otoritas di jaringannya. Perusahaan itu mengatakan telah 'berinvestasi dalam jumlah besar' pada keamanan siber untuk segera mengidentifikasinya.

"Alat-alat ini membuat kami dapat mengidentifikasi dan menahan aktivitas tanpa otoritas di jaringan kami secepatnya. Penyelidikan menyeluruh telah dilakukan dan kami bekerja sama dengan pihak ketiga yang berpengalaman untuk membantu penyelidikan," kata juru bicara McDonald, seperti dikutip BBC, Sabtu (12/6).  

Mereka menambahkan peretasan tidak berdampak pada operasi restoran. Perusahaan makanan cepat saji menambahkan data personal karyawan juga diakses tapi mereka tidak mengatakan di negara mana. "Beberapa hari ke depan, beberapa pasar tambahan akan mengambil langkah untuk menangani dokumen yang berisi data-data personal karyawan," kata juru bicara McDonald.

"Bergerak cepat, McDonald akan memanfaatkan temuan dari penyelidikan serta masukan dari sumber keamanan untuk mengidentifikasi cara memperkuat keamanan kami yang sudah ada," tambahnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement