Jumat 11 Jun 2021 17:41 WIB

Uji Coba Jalur Road Bike, Dishub DKI: Peminat Makin Tinggi

Jumlah pengguna sepeda khusus balap atau road bike semakin meningkat

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Pesepeda berada di luar jalur sepeda saat melintas di kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Ahad (30/5). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menindak tegas atau memberlakukan tilang bagi pesepeda yang masih menggunakan lajur kanan di jalan umum setelah jalur khusus sepeda balap (road bike) diresmikan. Pemprov DKI Jakarta saat ini telah melakukan uji coba jalur sepeda khusus road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pesepeda berada di luar jalur sepeda saat melintas di kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Ahad (30/5). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menindak tegas atau memberlakukan tilang bagi pesepeda yang masih menggunakan lajur kanan di jalan umum setelah jalur khusus sepeda balap (road bike) diresmikan. Pemprov DKI Jakarta saat ini telah melakukan uji coba jalur sepeda khusus road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, jumlah pengguna sepeda khusus balap atau road bike semakin meningkat. Hal ini, kata dia, terlihat selama masa uji coba jalur road bike di JLNT Casablanca dan Jalan Sudirman-Thamrin.

"Ada peningkatan sepeda road bike yang cukup signifikan," kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (11/6).

Syafrin menjelaskan, dari tiga kali pelaksanaan uji coba jalur road bike di JLNT Casablanca, peminatnya semakin tinggi. Pada uji coba pertama, jumlah pengguna road bike yang melintas sebanyak 1.666 pesepeda. Adapun uji coba di JLNT Casablanca ini dilakukan setiap akhir pekan, pukul 05.00-08.00 WIB.

Lalu, sambung dia, pada uji coba kedua terdapat 2.499 pesepeda atau meningkat sebesar 77 persen. "Kemudian, hari ketiga (uji coba) di JLNT terjadi peningkatan pesepeda 60,2 persen. Itu dari 2.499 meningkat menjadi 4.005 pesepeda," ungkap dia.

Sementara itu, Syafrin mengungkapkan, peningkatan pengguna road bike yang cukup signifikan juga terjadi di jalur Sudirman-Thamrin. Uji coba pada lokasi ini dilakukan pukul 05.00-06.30 WIB.

Dia memerinci, saat uji coba hari pertama, 7 Juni 2021, terdapat 765 pesepeda. Keesokan harinya, jumlah pengguna road bike meningkat menjadi 1.395 orang atau naik sebesar 82,3 persen. "Kemudian, hari Rabu naik lagi dari 1.395 naik menjadi 1.659, naik 16,8 persen," ucap dia.

Syafrin menuturkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan kajian mengenai jalur road bike tersebut. Menurut dia, hal ini sangat diperlukan sebelum Pemprov DKI mengeluarkan kebijakan dalam bentuk keputusan gubernur (Kepgub).

"Masih dilakukan kajian. Tentu kami terus melakukan uji coba, sehingga pelaksanaannya firm dari sisi teknis dan operasionalnya, baru itu dituangkan dalam regulasi," ujarnya.

Ia juga mengimbau, para pengguna road bike agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama bersepeda. Di antaranya tidak berkerumun saat beristirahat, menjaga jarak, dan tidak berhenti atau beristirahat di tengah jalan.

"Kita harapkan mereka tidak berhenti di tengah perlintasan. Mereka berhenti pada lokasi-lokasi yang diperbolehkan untuk istirahat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," jelas Syafrin.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai, pihaknya tidak menganakemaskan pengguna sepeda balap atau road bike. Menurut dia, penyediaan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Casablanca dan Jalan Sudirman-Thamrin merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam melayani seluruh masyarakat dan komunitas yang ada di Ibu Kota.  

"Tidak ada maksud dari kami Pemprov DKI untuk menganakemaskan road bike. Semua tugas kami pemprov, seperti yang kami sampaikan, memberikan pelayanan terbaik bagi semua warga, semua komunitas, semua cabang olahraga," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Senin (7/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement